Wapres Buka Indo Defence 2018 Expo & Forum

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 7 November 2018 | 15:30 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 409


Jakarta, InfoPublik – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla didampingi Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu membuka pameran internasional bidang teknologi industri pertahanan “Indo Defence 2018 Expo & Forum” di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (7/11). Pameran akan berlangsung selama empat hari, 7 hingga 10 November 2018.

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dalam pembukaan pameran tersebut menyampaikan, satu negara, tentu membutuhkan keamanan, dan pertahanan negeri itu. Karena negara membutuhkan pertahanan keamanan, maka mereka harus mempunyai angkatan bersenjata,  karena mempunyai angkatan bersenjata,  harus mempunyai senjata.  Dia harus mempuyai peralatan yang disiapkan untuk itu.

“Oleh karena itu, maka acara  pameran ini tentu memberikan kita  suatu pilihan-pilihan,  memberikan suatu pengetahuan yang baru,  bagaimana suatu negara dapat memanfaatkan teknologi untuk keamanan dan pertahanan negerinya,” terangnya.

Disebutkan, adagium yang selalu diingat,  bahwa dalam keadaan perang harus siap untuk berperang,  dalam keadaan damai harus siap untuk berperang,  dalam keadaan perang harus siap untuk berdamai. 

“Itulah suatu adagium yang  mendasari kita semua,  bahwa sebagian besar kita dalam kedamaian,  justru itu kita harus mempertahankan kedamaian itu,  dengan mempunyai kekuatan mempertahankan  diri, sehingga tidak mudah negara berperang satu sama lain,  karena kekuatan negara itu juga merupakan suatu cara  untuk mempertahankan diri,” paparnya.

Oleh  karena itu, ia berharap, pameran tersebut juga memperlihatkan kemajuan teknologi masa kini dan masa datang, serta memperlihatkan semua perbandingan-perbandingan, kemampuan yang ada, kerjasama-kerjasama, serta bagaimana membangun industri yang baik untuk Indonesia.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyampaikan, Indo Defence 2018 Expo & Forum kali ini mengalami kenaikan yang cukup pesat dari sisi luasan dan jumlah kehadiran negara peserta.  Dimana dari sisi total luasan yang terpakai di 2018 ini meningkat 15 persen dibandingkan 2016.

“Peningkatan juga terlihat dari jumlah peserta negara yang hadir di tahun 2018 ini sebanyak 876 perusahaan dari 60 negara. Dari total 193 Official Delegation dari 33 negara,” paparnya.

Menurut Menhan, data ini menjadikan Indo Defence menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan termasuk dalam sepuluh besar pameran industri pertahanan terbesar di dunia.

Puluhan negara-negara sahabat mengirimkan official delegation untuk menyaksikan pameran internasional ini, antara lain Malaysia, Australia, Yunani, Jepang, Fiji, Belarus, Arab Saudi, Slovakia dan Uni Emirat Arab. Total 30 Negara paviliun pada pameran tahun ini, dan terdapat paviliun khusus antara lain UAV, MRO, Defence Security dan First Time exhibitor zone.

Sementara itu, beberapa perusahaan asing yang memamerkan produknya pada Indo Defence 2018 Expo & Forum ini antara lain Rheinmetal, SAAB, Lockheed Martin, KAI, FN Herstal, Beretta, Excalibur, SVOS, Nexter, Reutech, Turkish Aerospace Industries, Inc, Polist Armanent Group/PGZ dan sebagainya.

Sedangkan perusahaan industri pertahanan dalam negeri, baik milik pemerintah maupun swasta yang turut serta dalam pameran tersebut antara lain PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT Len, PT Dahana, PT Sritex, Infoglobal, Bhimasena Group, PT Sentra Surya Ekajaya, PT Ridho Agung dan yang lainnya. Selain itu, ada pula dari instansi pemerintah, perguruan tinggi dan media.

Penyelenggaraan Indo Defence 2018 Expo & Forum ini juga didukung penuh oleh kementerian/lembaga pemerintah dan asosiasi terkait antara lain Kemendag, Kemenlu, Kemenkeu, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kememperin, Kemenhub, Kemenpar, KKP, TNI, Polri, Bakamla, BNPT, Universitas Hang Tuah, UNHAN, ITB, Asosiasi Pilot Drone Indonesia, Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia, dan Indonesia Aircraft Maintenance Services Association.