:
Oleh Eko Budiono, Kamis, 9 Mei 2019 | 12:42 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 352
Jakarta,InfoPublik- Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Ratna Dewi Pettalolo mengatakan, sejumlah penyebab banyaknya pengawas pemilu yang tertimpa musibah saat bertugas. "Mungkin karena kelelahan karena ritme kerjanya cepat, harus selesai pada waktu yang sama pemungutan dan penghitungan suaranya pada hari pemungutan suara," kata Ratna dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (8/5).
Menurut Ratna, Bawaslu juga meminta mereka melakukan patroli pengawasan pada hari tenang.
"Mereka mungkin sudah lelah sebelum hari pemungutan suara. Kemudian, mereka terus bekerja pada hari H dengan fokus yang tinggi. Belum lagi, ada kekurangan logistik yang mengakibatkan beban kerja mereka bertambah," paparnya.
Selain kelelahan fisik, kata Ratna, pengawas TPS juga besar kemungkinan mengalami kelelahan psikologis.
"Contohnya, ada TPS sudah dibuka, tetapi logistiknya baru tiba beberapa jam setelah dibuka. Padahal pemilih sudah datang. Ya, bisa saja, pihak kami mengalami tekanan karena tuntutan dari pemilu. Minimal secara psikologis terganggu," ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya tidak mengetahui pasti, apakah pengawas ini mempunyai riwayat sakit sebelumnya.
Sebelummya Ketua Bawaslu RI , Abhan, mengatakan hingga saat ini ada 92 pengawas pemilu yanng meninggal dunia saat bertugas.
