Bawaslu Kota Surakarta Tetap Waspadai Potensi Rawan Konflik

:


Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 16 April 2019 | 08:15 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 785


Surakarta, infopublik - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surakarta tetap mewaspadai potensi rawan konflik baik dari parameter kepolisian maupun Bawaslu itu sendiri.

"Potensi rawan dari sisi paremater Bawaslu adalah soal pindah dan datang pemilih, jumlah pemilih di luar kota maupun jumlah pemilih di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS)," kata Komisioner Bidang Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Surakarta Arif saat dihubungi infopublik.id, Senin(15/4/2019)

Menurutnya, Indeks kerawanan di empat daerah bukan hanya Solo, namun Solo Raya artinya wilayah eks keresidenan Surakarta. Sekitar Solo merupakan basis pemilih yang memiliki pendukung fanatik.

Upaya pencegahan pontensi tersebut, menurut Arif, Bawaslu Kota Surakarta melakukan banyak sosialisasi partisipasif dengan mengandeng tokoh agama, parpol, ormas, hingga tokoh masyarakat juga kepolisian untuk melakukan pengawasan partisipatif.."Yang intinya menghasilkan komunikasi yang lebih baik antar para pemangku wilayah hingga masyarakat,"ujar Arif.

Untuk pengawasan jalan pelaksanaan Pemilu 17 Aprik 2019 besok, Bawaslu mengerahkan 1734 pengawas di TPS, ditambah 51 pengawas kelurahan dan 15 pengawas kecamatan..

Bawaslu menghimbau dimasa tenang selama tiga hari ini agar masyarakat, parpol, caleg maupun tim pemenang paslon Presiden dan Wakil Presiden , jangan ada kampanye dalam bentuk apapun, jangan melakukan politik uang, melakukan share berita sebelum menyaringnya dan terakhir menjaga kerukunan.