PSSI dan Perbasi Teken MoU dengan BNPB soal Olahraga Aman Covid-19

:


Oleh Jhon Rico, Kamis, 17 September 2020 | 14:45 WIB - Redaktur: Untung S - 250


Jakarta, InfoPublik - PSSI dan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) menanda tangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait penyelenggaraan olahraga aman di tengah pandemi Covid-19.

Penandaanganan ini disaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali. Dengan Penandatanganan MoU ini, kompetisi Liga 1 dan 2 serta ajang IBL kemungkinan besar bakal dilanjutkan pada Oktober mendatang. 

Kepala BNPB yang juga Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menjelaskan bahwa olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh. Olahraga juga merupakan salah satu daya tarik, dari semua bangsa di dunia. Dimana setiap kompetisi dapat ditonton oleh milyaran orang dari berbagai penjuru dunia.

Menurut dia, kondisi saat ini, kita sedang berjuang dalam mempercepat penanganan Covid-19 yang perlu diiringi upaya menggalakan pola hidup sehat, melalui kegiatan olahraga.

"Imunitas adalah kunci keberhasilan, kita untuk tetap sehat di era pandemi ini. Oleh karena itu, Covid-19 tidak boleh menghalangi kita, untuk tetap dapat menjaga kebugaran kita, melalui olahraga," ujar Doni dalam keteranganya, Kamis (17/9/2020).

Ia menyatakan protokol kesehatan wajib diterapkan dalam rangka mencegah terjadinya, cluster baru selama beraktivitas di tempat dan fasilitas umum termasuk kegiatan olahraga.

"Sesuai keputusan Menteri Kesehatan 382 tersebut, untuk pelaksanaan event olahraga, setiap penyelenggara diharuskan melakukan koordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di daerah dan juga dengan Dinas Kesehatan Daerah, serta dinas, serta lembaga terkait lainnya di tingkat provinsi, kabupaten, kota," terang Doni.

Ia pun memastikan bahwa seluruh kompetisi sepak bola dan bola basket akan dilaksanakan tanpa penonton.

"Mohon ini, menjadi atensi bagi para penyelenggara untuk betul-betul mentaati konsesus yang telah dilakukan. Harus juga dipastikan, seluruh pemain dan personil untuk melakukan tes PCR, swab, dan kami, dari Satuan Tugas, akan memberikan fasilitas dan dukungan kepada penyelenggara, baik kepada pemain, maupun juga unsur pendukung lainnya, dan itu harus dilakukan secara berkala," kata dia.

Ia pun menghimbau kepada seluruh penyelenggara untuk memastikan, bahwa seluruh peserta, baik pemain, panitia, official adalah mereka yang secara fisik sehat dan tidak memiliki komorbid.

"Tidak ada penyakit bawaan. Ini penting dipedomani dan juga ditaati, karena 85 persen sampai dengan 92 persen, angka kematian yang terjadi di tanah air kita adalah saudara-saudara kita yang memiliki komorbid, seperti halnya hipertensi, diabetes, jantung, kanker, ginjal, penyakit paru, dan penyakit lainnya," jelas dia.

Doni menegaskan protokol kesehatan adalah hal mutlak yang harus diperhatikan. "Tidak boleh ada tawar-menawar dengan ketentuan protokol kesehatan. Kecuali ya, ketika kompetisi berlangsung. Tentu tidak mungkin menggunakan masker. Tidak mungkin juga, tidak ada kontak fisik dan tidak mungkin bisa jaga jarak," ujar dia.

Oleh karenanya, harus dipastikan secara periodik dan rutin, seluruh peserta dipastikan harus bebas dari Covid-19. "Oleh karenanya, pemeriksaan PCR harus menjadi persyaratan yang sangat diperlukan sekali," kata dia.

Menurut dia, kompetisi sepakbola dan bola basket akan kembali digelar dengan menerapkan secara penuh protokol kesehatan.

Penyelenggara diminta agar bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk memastikan tidak akan ada yang datang untuk menonton pertandingan secara langsung di stadion.

"Mohon kiranya, panitia bisa bekerjasama dengan tokoh-tokoh di daerah, tokoh-tokoh olahraga dan juga komponen masyarakat lainnya, untuk meminta kesadaran masyarakat cukup menonton melalui televisi atau mungkin lewat sarana dan fasilitas media lainnya," tutur Doni.