DPKP Agam Kembangkan Kawasan Kampung Ikan Siguhung

:


Oleh MC KAB AGAM, Selasa, 23 Februari 2021 | 17:02 WIB - Redaktur: Tobari - 744


Agam, InfoPublik - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Agam merencanakan perluasan pengembangan Kawasan Kampung Ikan yang terletak di Jorong Siguhung, Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung.

Kepala Bidang Budidaya DPKP Agam, Edi Netrial melalui Penyuluh Perikanan Lubuk Basung, Hilda Darwin menuturkan Kampung Ikan di Jorong Siguhung sudah terbentuk sejak 2010 silam.

“Beberapa waktu ini Kementerian Kelautan dan Perikanan sedang fokus pengembangan kampung ikan, kita di Agam sudah melakukannya sejak tahun 2010 lalu,” ujarnya kepada AMC, Selasa (23/2/2021).

Lebih lanjut dipaparkan, Kampung Ikan di kawasan Siguhung memiliki luas areal kurang lebih 2 hektare. Areal tersebut dijadikan kawasan sentra perikanan yang meliputi beberapa kegiatan usaha perikanan.

“Tujuan Kampung Ikan ini adalah desentralisasi kawasan pengembangan ikan, tidak hanya memproduksi tapi juga kegiatan dari hulu hingga ke hilir, seperti pembenihan, pengembangbiakan dan pengolahan ikan,” terangnya.

Kegiatan utama Kampung Ikan, imbuhnya, antara lain adalah usaha budidaya ikan Kolam Air Deras dengan sistem budidaya ikan secara intensif.

Pemeliharaan ikan dilakukan secara polikultur yaitu melakukan usaha budidaya ikan dengan mencampurkan antara ikan Mas dan ikan Nila pada satu kolam.

“Jumlah Kolam Air Deras ada 350 petak dengan produksi rata-rata 1000 ton per tahun, jumlah pembudidaya ikan sebanyak 90 orang,” sebutnya.

Pada Kawasan Kampung Ikan Siguhung terdapat sebanyak 3 Kelompok Pembudidaya Ikan yaitu Kelompok Pembudidaya Ikan Insya Allah Maju, Kelompok Pembudidaya Ikan Aia Badarun dan Kelompok Pembudidaya Ikan Antokan.

Selain itu juga terdapat satu Kelompok Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (POKLAHSAR) Mekar Sari. Kegiatan penyuluhan perikanan pada Kawasan Kampung Ikan dibina oleh satu orang penyuluh perikanan.

“Kebetulan yang menjadi pembina Poklahsar ini adalah saya sendiri,” katanya.

Untuk meningkatkan aktivitas kegiatan usaha pada kawasan Kampung Ikan, kata Hilda, telah dilakukan berbagai perbaikan sarana dan prasarana melalui bantuan Pemerintah yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus maupun dari Bantuan Pemerintah Daerah.

Perbaikan yang dilakukan seperti rehab kolam masyarakat, perbaikan saluran irigasi, pembangunan jalan produksi. Bantuan yang pernah diterima dari Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah bantuan PUMP PB Tahun 2015 pada untuk 2 Pokdakan.

“Kegiatan-kegiatan pelatihan yang pernah diikuti oleh anggota kelompok di daerah Kampung Ikan antara lain adalah Safari Pelatihan Budidaya Ikan Lele dan Ikan Nila bersama BPPP Medan, Pelatihan pengembangan usaha budidaya ikan, pelatihan pembuatan pakan ikan, pelatihan diversifikasi pengolahan hasil perikanan,” sebutnya lagi.

Bahkan baru-baru ini, Kawasan Kampung Ikan dikunjungi Kepala Balai Budidaya Ikan Air Tawar (BBAT) Jambi. Kunjungan itu dalam rangka pengembangan kawasan Kampung Ikan Siguhung.

“Rencananya kampung ikan ini akan dikembangkan ke jorong-jorong lain di Nagari Lubuk Basung,” ungkapnya.

Hilda menambahkan, dalam rangka mendukung kegiatan usaha budidaya ikan di Kampung Ikan, dan untuk menjamin ketersediaan benih ikan juga terdapat usaha Unit Pembenihan Ikan Rakyat dengan luas areal kurang lebih 20 hektar.

Adapun komoditas budidaya utamanya yaitu pembenihan ikan Nila Hitam, Ikan Nila Merah dan Ikan Lele. Jumlah Unit pembenihan ikan yang ada sebanyak kurang lebih 60 Unit pembenihan ikan.

“Selain untuk memenuhi kebutuhan benih ikan untuk mengisi kolam-kolam yang ada di kampung ikan dan Danau Maninjau, benih ikan ini juga dijual keluar daerah seperti, Danau Toba, Jambi, Padang, Pesisir Selatan dan lain-lain,” ucap Hilda.

Selain usaha budidaya ikan pada Kolam Air Deras, untuk menjaga kelestarian jenis ikan-ikan langka seperti ikan Garing, Ikan Kulari, Sidat, masyarakat sekitar kawasan Kampung Ikan juga melakukan konservasi ikan-ikan langka. Konservasi dilakukan dengan membuat Lubuk Ikan Larangan.

“Sekitar 100 meter di daerah hulu sungai digunakan sebagai kawasan konservasi ikan-ikan langka dengan cara ikan-ikan yang ada pada daerah ini tidak boleh ditangkap baik itu setiap hari maupun pada waktu panen ikan larangan dilakukan,” terang Hilda.

Selain sebagai kawasan konservasi dan tempat usaha budidaya ikan, kawasan Kampung Ikan Siguhung ini juga dijadikan sebagai kawasan tempat Wisata Alam dan edukasi.

Di kawasan ini juga terdapat tempat pemandian dan taman bermain yang dibangun dari Dana Desa Nagari Lubuk Basung.

“Selain sebagai tempat bermain, masyarakat bisa melihat cara pemeliharaan ikan yang ada pada Kolam Air Deras dan bisa ikut memberi makan ikan masyarakat yang ada pada kolam air deras dan ikan Larangan yang ada dalam sungai sepanjang kawasan kampung ikan,” tuturnya.

Dengan adanya kawasan Kampung Ikan ini, katanya, maka usaha kegiatan budidaya ikan masyarakat lebih terfokus karena telah terpusat pada satu kawasan yang sudah mulai tertata dengan rapi.

Disamping itu untuk pemeliharaan dan penjagaan lingkungan budidaya ikan lebih mudah dilakukan karena sudah berada pada satu kawasan budidaya.

Dari segi tingkat kesejahteraan masyarakat, pihaknya menilai adanya peningkatan, karena sebelum dibangun kawasan kampung ikan, masyarakat kesulitan dalam melakukan kegiatan usaha budidaya.

“Setelah dibangunnya jalan produksi dan rehap kolam, mobilisasi untuk sampai ke ujung kolam masyarakat sudah lancar, biaya ongkos produksi bisa diperkecil dan hasil produksi lebih meningkat dengan bagus dan beroperasinya seluruh kolam masyarakat yang rusak dan telah diperbaiki,” ujarnya. (MC Agam/toeb)