Kreativitas dan Inovasi Pangan di Masa Pandemi

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 29 Januari 2021 | 10:04 WIB - Redaktur: Kusnadi - 527


Sleman, InfoPublik - Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sampai saat ini, mempengaruhi segala sektior kehidupan. Tidak terkecuali sektor pangan. Sehingga kreativitas dan Inovasi dalam pemenuhan kebutuhan pangan menjadi sangat penting. Hal ini yang ditegaskan oleh Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangiaji pada acara Panen Bersama Kelengkeng Super Sleman (KSS), Kamis (28/1/2021) di Kebun Gejayan, Condongcatur, Sleman.

Menurut Reno, program yang diadakan oleh Fakultas Biologi UGM ini sangat besar manfaatnya untuk masyarakat. “Keterlibatan kampus melalui lembaga penelitianya di bidang pangan sangat diharapkan sehingga dapat memberikan ilmu-ilmu tentang budi daya tanaman, budi daya ikan juga pupuk organik dan sebagainya,” ujar Reno.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Fakultas Biologi UGM ini merupakan hasil dari Program Penelitian Pemadatan untuk Mitigasi dan Penanganan Pandemi Covid-19 dengan tema Pemanfaatan Lahan Sempit (Pekarangan Rumah) untuk Budidaya Tanaman Pangan dalam Kebutuhan Selama Pandemi Covid-19.

Selain Reno sebagai Lurah Condongcatur, acara ini juga dihadiri oleh Ketua Dewan Guru Besar UGM, Sekretaris Dewan Guru Besar UGM, Rektor UGM, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UGM, Dekan Fakultas Biologi UGM, Wakil Dekan Bidang Penelitian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Biologi UGM, dan Alumni Fakultas Biologi.

Juga hadir dalam acara Perangkat Padukuhan Gejayan, Perwakilan Pamong Kalurahan Kebonalas Manistenggo, dan Kelompok Wanita Tani Perwakilan Warga Gejayan.

Dekan Fakultas Biologi UGM Budi Setyadi Daryono ketika ditemui setelah melakukan pemetikan kelengkeng secara simbolis bersama Reno menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kegiatan pangan lokal (termasuk mikroorganisme indigenous).

Kegiatan tersebut dilakukan melalui penelitian komprehensif dan pengabdian kepada masyarakat sebagai fasilitator dalam upaya kemandirian pangan dan diversifikasi pangan melalui eksplorasi potensi pangan lokal.

Ia juga menyampaikan bahwa UGM siap untuk berkontribusi dan bekerja sama  untuk mengembangkan tanaman pangan agar bisa dimanfaatkan. Bahkan menurutnya, kelengkeng yang dipanen dalam acara ini merupakan hasil pengembangan yang dilakukan UGM, dan sudah ada di beberapa wilayah, contohnya di Gunung Kidul.

“UGM siap bersinergi dengan masyarakat untuk pengembangan tanaman pangan. Bahkan jika dikehendaki, UGM siap membantu membuat wisata agro, seperti wisata agro kelengkeng di Condongcatur ini,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh Lurah Condongcatur untuk menyerahkan SK bagi Kelompok Wanita Tani Srikandi Mandiri Gejayan dan Tim Jumatik Gejayan. (Sri Wahyuni/Kim Depok)