Gubernur Jatim: Perlu Rembuk Sekrup Antar OPD Agar Inovasi Berjalan Sesuai Rencana

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 21 Januari 2021 | 16:35 WIB - Redaktur: Tobari - 126


Surabaya, InfoPublik – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, agar inovasi bisa berjalan seperti yang direncanakan, maka diperlukan rembuk sekrup atau kerja sama yang erat antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Melalui rembuk sekrup diharapkan akan membantu penguatan kemandirian inovasi yang sedang diprogramkan oleh masing-masing OPD di Jawa Timur pada tahun 2021 dan tahun-tahun mendatang.

Demikian ujar Gubernur Khofifah saat memimpin Rapat Inovasi secara virtual OPD Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan kepala Rumah Sakit Pemprv Jatim, Rabu (20/1/2021).

Dikatakannya, seperti program inovasi BPSDM Jatim terkait diklat dan training calon kepala sekolah. Hal ini tentu diperlukan kerja sama dengan OPD Dinas Pendidikan, atau bila dimungkinkan biayai bisa dibebankan masing-masing pengirim diklat.

"Kalau ini dilakukan, tidak ada kata tidak bisa berjalan program inovasi yang sudah dicanangkan,” tutur Gubernur.

Kepala BPSDM Jatim, Aries Agung Paewai, menuturkan, sementara rencana program inovasi BPSDM Jatim pada tahun 2021 guna mendukung segala program untuk peningkatan kompetensi ASN khususnya di Provinsi Jawa Timur.

Inovasi BPSDM tahun 2021 yang pertama adalah sistem informasi pelatihan interaktif (Simpel Aktif).

Sistem ini menampilkan data infografis tentang BPSDM terkini secara real time seperti jumlah peserta didik yang sedang mengikuti diklat, data alumni, kapasitas kamar terisi dan yang kosong dan sebaran daerah asal perserta diklat.

Lebih lanjut dikatakan aries, adanya laboratorium/klinik BPSDM Jatim. Dengan adanya laboratorium ini semua inovasi dari peserta diklat akan dijadikan satu untuk menjadi bagian pembenahan program yang dipunyai oleh OPD-OPD.

Kemudian inovasi Go Green Office BPSDM Jatim tentang pengelolaan sampah dan limbah pelatihan. Hal ini berangkat dari pengelolaan sampah di BPSDM Jatim yang sampai saat ini belum ada.

Padahal setiap ada kegiatan jumlah sampah cukup banyak dan perlu adanya pengelolaan mandiri yang bisa dijadikan pupuk kompos.

Kemudian program latihan dasar (Latsar) Model Blended. Pada Tahun 2021 ini jumlah Latsar 11.818 orang yang terdiri dari: untuk APBD murni sebanyak 1813 orang atau 46 angkatan.

Kemudian kontribusi 6990 atau 175 angkatan dan pola kemitraan 3015 orang atau 76 angkatan. Rancananya Latsar akan dimulai pada 8 januari 2021.

Latsar pola Blended JP 647 (74 hari) dengan perincian MOOC 16 hari (tanpa tutor/widyaiswara pengajar). Distance learning 1 : 22 hari dengan widyaiswara pengajar, Distance learing 2 : 30 hari melaksanakan aktualisasi dan kalsian 6 hari tatap muka.

Sementara lokasi Latsar yakni di kantor BPSDM Jatim di Jln Kawi 41 Malang, Dodikjur Rindam V Brawaijaya di Malang, Stesia Surabaya, Pusdik Gasun Porong dan New Grand Pak Hotel Surabaya.(MC Diskominfo Prov Jatim/non-ryo/toeb)