PMI Temanggung Kekurangan Stok Darah

:


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Kamis, 14 Januari 2021 | 16:32 WIB - Redaktur: Tobari - 228


Temanggung, InfoPublik - Stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Temanggung, cenderung tipis selama pandemi Covid-19. Karenanya beberapa kali PMI meminta droping darah dari daerah lain, seperti Wonogiri dan Purworejo.

Kepala UDD PMI Kabupaten Temanggung, dr Ismi Prasastawati, mengatakan, mestinya ada dua persen dari populasi jumlah penduduk untuk ketersediaan darah secara ideal per tahun.

Stok darah di Temanggung akan aman, jika mencapai kisaran 800 kantong untuk semua jenis darah.

Namun stok darah di PMI Temanggung selama pandemi selalu dibawah 500 kantong. Bahkan pada awal pandemi Covid-19 hanya mencapai 300 kantong darah saja, karena masyarakat cenderung takut mendonorkan darahnya.

"Ada penurunan donor, karena pos-pos donor kita kurang, pelajar juga belum masuk sekolah, dan kegiatan banyak yang dibatalkan, kunjungan dari luar juga tidak bisa tatap muka," kata Ismi, Kamis (14/1/2021), di Temanggung. 

Pihak UDD PMI Temanggung telah berupaya menstimulasi pendonor, antara lain pada Bulan Maret dan April ada program pemberian Sembako untuk pendonor.

Bulan Agustus ada doorprize dan merchandise. Lalu untuk pelajar yang donor disediakan kuota 2 Gb. Termasuk mengunjungi kecamatan-kecamatan untuk menarik pendonor.

"Banyak pula alokasi dana kita alihkan untuk pandemi, seperti pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas yang menangani donor darah. Kita juga lakukan efisiensi dana semisal yang untuk UGD dialihkan untuk markas," katanya.

Pada Tahun 2021 ini, Ismi berharap masyarakat membantu PMI dengan mendonorkan darahnya, karena kebutuhan darah relatif tinggi, padahal stok darah terbatas.

Jangan sampai pihak pasien di rumah sakit mencari pendonor sendiri. Apalagi untuk pasien yang amat memerlukan darah seperti penderita gagal ginjal dan thalasemia.

"Selama pandemi kita tidak ready stok, jadi pasien cari donor pengganti. Sempat juga beberapa kali minta droping dari Wonogiri dan Purworejo, karena kekurangan darah, tapi tidak sampai 100 kantong sekali droping," kata Ismi.

Terakhir droping darah terjadi di Bulan Desember 2020 lalu. Ketika itu jumlah stok darahnya kurang untuk memenuhi kebutuhan.

Bulan Januari Tahun 2021 ini, lanjut Ismi, pihaknya juga berencana akan meminta droping darah lagi dari daerah sekitar, seperti ke Kabupaten Purworejo jika kondisi stok darah masih kurang seperti sekarang. (MC.TMG/Tosiani;Ekape/toeb)