MV Oceanna 17 Dibajak

:


Oleh MC PROV KEPULAUAN RIAU, Jumat, 13 November 2020 | 10:56 WIB - Redaktur: Kusnadi - 815


Karimun, InfoPublik - Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjungbalai Karimun melakukan pembebasan sebuah kapal penumpang yang dirompak. Tiga pelaku menyandera seorang penumpang dan mengancam penumpang kapal MV Oceanna 17 tujuan Karimun.

Lanal TBK mendapat laporan pembajakan kapal penumpang. Tim Visit Board Search and Seizure (VBSS) F1QR Lanal TBK dikerahkan untuk penyelamatan. Tim yang telah terlatih itu, terlihat dengan cepat dan sigap. Pengamatan dengan cermat dilakukan, sebelum anggota tim beraksi.

Mereka cepat merapat dan sempat terjadi kontak senjata dengan perompak. Namun, dengan kesigapan petugas, perompak dapat dilumpuhkan.

Negosiasi cukup alot terjadi saat pembebasan sandera. Pelaku mengalungi leher sandera dengan senjata tajam. Namun, petugas dapat mengambil kesempatan melumpuhkan pelaku dengan tembakan yang tepat dan terukur. Sandera dan penumpang kapal dapat diselamatkan.

Kapal berhasil dikuasi oleh tim F1QR dengan melumpuhkan para pelaku. Dilakukan evakuasi penumpang dan tiga pelaku dilarikan ke rumah sakit. Skenario simulasi itu dilakukan Lanal Tanjungbalai Karimun (TBK), Kamis (12/11/2020).

Danlanal Tanjungbalai Karimun, Letkol Laut (P) Maswedi mengatakan, latihan penyelamatan perompakan itu sebagai bagian tugas pokok TNI AL dalam menjaga keamanan di perairan.

"Kegiatan ini merupakan tugas pokok bagi TNI AL dalam keamanan laut pertahanan negara dalam bidang maritim," ujar Maswedi.

Penindakan terhadap kejahatan laut yang terjadi, menurutnya, harus dapat ditangani dengan cepat. "Untuk melatih kesiapsiagaan Lanal TBK dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan kesiapan personel dan material yang kita punyai," kata Danlanal.

Karimun termasuk wilayah strategis sebagai wilayah perbatasan dan menjadi alur pelayaran terpadat di dunia.

Tim VBSS adalah sebuah tim kecil yang memiliki kemampuan pencarian, penyergapan, pembebasan kapal.

Tim ini merupakan komponen wajib pada KRI yang dimiliki oleh TNI AL untuk menekan berbagai bentuk pelanggaran kedaulatan dan hukum di laut.