Jaga Kualitas Ikan, Sejahterakan Karyawan

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 23 Oktober 2020 | 15:03 WIB - Redaktur: Kusnadi - 438


Sleman, InfoPublik - Sebagai sebuah usaha pembibitan ikan air tawar dan penyuplai bibit ikan air tawar yang dikirimkan ke seluruh Indonesia bekerjasama dengan 37 petani ikan, Albertus Budi Setiawan pemilik UPR (Unit Pembibitan Rakyat) Budi Fish Farm menerapkan standar kualitas bagi setiap komoditas yang dihasilkan.

Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang diperoleh berupa penghargaan sebagai CKIB (Cara Karantina Ikan yang Baik) terbaik tingkat propinsi IY tahun 2016 dan sertifikat CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik) terbaik tingkat Kabupaten Sleman tahun 2018.

Sebagai pelopor Cara Karantina Ikan yang baik, Budi menjelaskan bahwa karantina ikan dilakukan saat menerima maupun mengirim ikan untuk meminimalisir stres dan meminimalisir penyakit yang dibawa ikan dari air sebelumnya agar tidak tertular oleh ikan lainnya. Ikan yang datang dimasukkan kolam karantina dan diobati untuk waktu tertentu sebelum diberangkatkan, disesuaikan dengan jarak dan rute perjalanan.

CPIB adalah cara mengembangbiakkan ikan dengan cara melakukan manajemen induk, pemijahan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva benih dalam lingkungan yang terkontrol. “CKIB gampang gampang susah karena kita harus mengajari mitra SOP yang benar untuk menjaga kualitas ke konsumen,” jelas Budi saat ditemui di kediamannya yang berdekatan dengan tempat usahanya   di Padukuhan Donolayan, Kalurahan Donoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Kamis (22/10/2020).

Dijelaskan, bahwa benih yang dikeluarkan harus benar benar baik asalnya, benihnya, juga karantinanya.  Karena kompetitor semakin banyak, sehingga mau tidak mau harus mengikuti SOP yang ada, apalagi kita berhubungan dengan daerah lain atau bahkan pulau lain.

Budi memulai usahanya sejak tahun 2008 dan mulai menekuni dengan lebih serius di tahun 2010 setelah terjadi erupsi Merapi. Sekarang Budi sudah melakukan pembibitan untuk ikan lele, guramih, patin, bawal, nila, mas, ikan terapi Nilam, gabus koi dan sidat.

Sejahtera bareng adalah harapan Budi terhadap karyawan maupun mitranya. “Tolok ukurnya, jika petani sejahtera maka kami juga sejahtera. Karyawan juga  diajak melakukan evaluasi bersama setiap Minggu. Prinsip utama adalah kejujuran dan keterbukaan. Jika jujur, maka karakter apapun mudah dibentuk,” jelasnya lagi.

Usaha yang terdiri dari 112 kolam dengan luas lahan 1800 meter persegi tersebut, telah memiliki omset 300 sampai 400 juta setiap bulannya  dan mengirimkan benih ke seluruh wilayah di Indonesia ini juga menerima pelatihan enterpreneur tentang budidaya, pembibitan dan pembuatan pakan. Beberapa kali juga menerima siswa magang, diantaranya dari SMK 1 Salam, SMK I  Jember, SMK 2 Purbalingga, IPB, UPN, dan Politeknik Agroindustri Sukamandi.

Budi juga menjelaskan bahwa usaha perikanan merupakan usaha yang tetap bertahan di masa pandemi dan  memiliki potensi yang luar biasa dari tahun ke tahun karena kebutuhan benih selalu meningkat. Budi juga berpesan untuk jgenerasi muda,  “Untuk anak anak muda, jika ingin berusaha jangan terpancang dengan modal yang banyak, tapi dengan usaha yang tekun, rajin, teliti, kalian pasti akan mendapatkan hasil,” pesannya menutup perbincangan. (KIM Donoharjo/Endarwati)