Peringatan HPS, Petani Bokem Minta Perhatian Pemerintah untuk Padi Organik

:


Oleh MC KAB MERAUKE, Jumat, 23 Oktober 2020 | 15:03 WIB - Redaktur: Tobari - 406


Merauke, InfoPublik - Memperingati Hari Pangan Seduni (HPS) ke-40 tahun 2020 di Kabupaten Merauke, digelar di Kampung Bokem Distrik Merauke, dengan tema Dengan Semangat Hari Pangan Segini ke-40 Ketahanan Pangan Keluarga Kita Tingkatkan Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Masa Pandemi Covid-19.

Ditandai dengan Penyerahan Bantuan Bibit Ubi-ubian kepada kelompok Perwakilan Kelompok Tani Blorep. Penyerahan Hadiah Kepada Pemenang Lomba Cipta Menu Tahun 2020, dan Pasar Murah di Mobil Toko Tani Indonesia.

"Tujuan diperingati HPS, untuk meningkatkan kesadaran, perhatian dan tindakan kita (Masyarakat) khususnya di Kabupaten Merauke akan pentingnya penanganan masalah pangan," sebut ketua Panitia, Sofian Matdoan, Kamis (22/10/2020).

Bupati Merauke, Frederikus Gebze dalam sambutannya menyampaikan terkait pangan di Merauke khusus beras, tidak perlu lagi membuka lahan baru.

Kegiatan petani fokus pada peningkatan kualitas pangan beras agar mampu bersaing di pasar nasional.

"Kita masuk kepada daya saing dari mutu hasil tani yang kita hasilkan," ujar Freddy di Kampung Bokem, Merauke, Kamis (22/10/2020).

Selain beras, tanaman umbi-umbian, sagu, pisang dan lainnya perlu peningkatan mutu sehingga dapat diolah menjadi makanan sehat.

Saat ini, para petani Merauke sudah banyak yang membudidayakan padi organik, dengan hasilnya sangat melimpah. Namun, ada pula krmdala yamg dihadapi.

Petani Bokem misalnya, untuk mendapatkan sertifikasi sebagai petani organik, harus mengikuti banyak syarat yang harus dipenuhi.

Untuk melengkapi syarat yang diminta, perwakilan petani Bokem minta dukungan alat mesin pertanian (Alsintan) khusus bagi petani organik.

Pasalnya, semua alat maupun bibit atau wadah yang digunakan petani organik tidak terkontaminasi dengan yang digunakan di petani anorganik (yang menggunakan pupuk kimia).

Permintaan kedua, diharapkan Pemda membantu pemasaran beras organik. Juga, warga Bokem minta perbaikan jalan dari Kota Merauke menuju Kampung Bokem.

Kondisinya rusak parah, berlubang, berdebu di musim kemarau dan genangan air di musim penghujan.(McMrk/geet/Af/toeb)