Wisata Bukit Kunci Perketat Protokol Kesehatan

:


Oleh MC KAB BLORA, Kamis, 1 Oktober 2020 | 12:00 WIB - Redaktur: Kusnadi - 176


Blora, InfoPublik - Wisata alam bukit Kunci di Desa Bangowan, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, memberlakukan protokol kesehatan secara ketat. Hal ini mengacu edaran surat dari Dinas Kepemudaan Olahraga,Kebudayaan dan Pariwisata tentang himbuan pencegahan penyebaran Covid- 19 di bidang pariwisata.

Destinasi wisata lokal yang dikelola pemuda (karang taruna) Desa Bangowan itu sempat lock down (penutupan sementara) selama tiga bulan untuk mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) bagi pengunjung dan warga sekitar, namun setelah itu buka kembali dengan tatanan new normal.

Akan tetapi masih banyaknya penambahan kasus Covid-19 ini membuat para pengurus Wisata alam bukit Kunci memperketat pemberlakukan protokol Kesehatan

Hanif Masadini (29), salah seorang pengurus destinasi wisata bukit Kunci mengemukakan setelah mendapatkan edaran surat dari Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Dinporabudpar) Kabupaten Blora pihaknya kemudian melakukan koordinasi dengan pemerintah desa Bangowan agar disetiap pengunjung yang datang bisa mentaati protokol kesehatan.

“Tentu saja dengan persiapan yang matang mengikuti protokol kesehatan, bahkan setiap kali para petugas keliling mengecek para pengunjung yang tidak aptuh” ucapnya, Kamis (1/10/2020).

Ia berharap, dengan tetap dibukannya destinasi wisata bukit Kunci, pengunjung semakin ramai dengan selalu menaati protokol kesehatan.

“Jadi kita berwisata secara aman dan nyaman,kami harap para pengunjung bisa tetap menggunakan masker dan jaga jarak, jika melanggar tentu nanti akan ada sanksi bagi pengunjung” kata dia.

Bukit Kunci, sebenarnya sudah dibuka kembali sejak Juni lalu, setelah mendapatkan simulasi dari Dinporabudpar Kabupaten Blora,namun dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Hal senada disampaikan oleh Antok (24), pengurus lainnya menjelaskan pengurus wahana wisata bukit Kunci, juga siap mengantisipasi dengan memberlakukan sosial distancing, jaga jarak, ketika nantinya banyak pengunjung.

“Sebelum masuk lokasi, para pengunjung kita cek suhu tubuhnya, kemudian kita minta untuk cuci tangan,” jelasnya.

Selain itu, setiap pagi atau sore hari dilakukan penyemprotan disinfektan pada sejumlah fasilitas wisata bukit Kunci.

“Semua fasilitas disemprot disinfektan,” katanya.

Seperti diketahui wisata lokal bukit Kunci berawal inspirasi dari sejumlah pemuda desa Bangoan di salah satu lokasi yang lebih tinggi di wilayah desa setempat dengan menonjolkan view alam yang menarik dan mempesona untuk mempromosikan potensi wisata desa.

Bagi pengunjung tiket masuk relatif terjangkau, yakni Rp3.000,00/orang. Hasil dari tiket itu digunakan untuk pemeliharaan dan jasa pengurus wahana wisata bukit Kunci.

Retno Wulan Sari (27), salah seorang pengunjung remaja asal Kecamatan Blora mengaku senang dengan masih bukannya destinasi wisata bukit Kunci yang menurutnya damai dan alami serta mempesona.

“Saya sudah beberapa kali ke bukit Kunci untuk menikmati pesona alamnya. Suasananya damai, jadi selalu rindu untuk datang kembali ke bukit Kunci. Saya sangat setuju jika Protkes diterapkan di wisata ini,” ujarnya.

Pengunjung lainnya, Yuni (26) dari Kecamatan sambong, mengatakan baru pertama kali datang ke bukit Kunci dan senang dengan pemandangan serta fasilitasnya.

“Selama ini lihat di media sosial, sekarang bisa datang langsung, lain kali akan datang lagi, saya akan ajak keluarga yang lain. Tetap patuh protokol kesehatan,” ungkap dia.

Untuk menuju ke bukit Kunci relatif mudah ditempuh dengan kendaraan sepeda motor atau sepeda ontel. Dari pusat pemerintahan desa Bangowan, lokasi bukit Kunci lebih kurang dua kilometer.

Jika cuaca cerah, pada jam tertentu pengunjung bisa menyaksikan keindahan Gunung Lawu yang tampak jelas dari jauh.

Kemudian, hamparan hutan, pemukiman dan persawahan hijau yang ada di bawah lokasi bukit Kunci, membuat mata memandang terkesima diterpa semilir angin yang membuat rindu dan betah berada di bukit Kunci.

Di lokasi tersebut juga dikembangkan tanaman secara hidroponik oleh pemuda desa Bangowan sehingga menginspirasi para pengunjung khususnya para remaja. (MC Kab. Blora/Teguh-Priyo).