Hari Rabies Sedunia ke 14, Disnakeswan Mabar Gelar Vaksinasi Rabies Serentak.

:


Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Selasa, 29 September 2020 | 14:08 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 574


Labuan Bajo, Infopublik - Menyambut Hari Rabies Sedunia yang ke-14, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Manggarai Barat bersama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) melakukan kampanye dan Vaksinasi Rabies secara serentak terhadap hewan peliharaan milik masyarakat Mabar, seperti Anjing dan Kucing, Senin (28/9/2020).

Kegiatan vaksinasi dan kastrasi (kebiri) ini berlangsung serentak selama sepekan, yang terbagi dalam dua zona, yaitu Pertama, dalam Kota Labuan Bajo, terhitung sejak, 23 hingga 26 September 2020. Kedua, dilakukan disetiap kecamatan di Mabar, terhitung sejak, 28 hingga 29 September 2020.

Peringatan Hari Rabies Sedunia di Manggarai Barat dipimpin langsung Bupati Manggarai Barat Drs. Agustunus Ch Dula. Dalam sambutannya, Bupati Gusti meminta agar semua pihak berkolaborasi dalam upaya menuntaskan kasus rabies yang ada di daerah ini.

Bupati Gusti mengatakan Labuan Bajo atau Manggarai Barat bisa bebas rabies apabila semua komponen berkolaborasi secara berkualitas memberikan vaksinasi secara tuntas kepada hewan penular rabies (HPR)."Kolaborasi yang dimaksudkan adalah koordinasi atau komunikasi yang menghasilkan sesuatu yang berdaya guna untuk masyarakat," jelasnya.

Bupati Gusti mengapresiasi upaya yang dilakukan Disnakeswan atas upaya Vaksinasi terhadap HPR di kota Labuan Bajo, ini merupakan inovasi yang harus dipertahankan."upaya Vaksinasi terhadap HPR di Kota Labuan Bajo merupakan bentuk kepedulian mendukung Labuan Bajo sebagai Kota Wisata Super Premium," ungkap Bupati.

Menurutnya, apabila Manggarai Barat atau Labuan Bajo terkena Rabies, maka Banyak Negara akan mengeluarkan trevel Warning kepada Warga Negaranya yang akan berkunjung ke Labuan Bajo. Ini sebuah ancaman bagi pariwisata Manggarai Barat.

“Apalah gunanya kita bangun sarana dan prasarana pariwisata premium seperti bandara, dermaga, jalan, marina, trotoar, listrik, air bersih dan lain sebagainya kalo rabies ada”, ungkapnya.

Bupati berharap agar semua stakeholder berkomintmen agar Labuan Bajo bebas rabies tahun 2023 meski target jangka panjangnya 2030 Indonesia bebas rabies.

Target Labuan Bajo bebas rabies tahun 2023 ini cukup beralasan oleh karena pada tahun 2023 akan diselenggarakan petemuan 20 Negara dengan perekonomian tertinggi di dunia atau biasa disebut G20.

Sementara, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Mabar, Drh. Theresia P. Asmon dalam laporannya mengatakan kegiatan ini diselenggarakan guna meningkatkan partisipasi serta kepedulian masyarakat terhadap upaya pencegahan penyakit rabies pada hewan piaraannya.

Dia menyebutkan, selama sepekan berjalan, total 1415 ekor hewan peliharaan masyarakat yang berhasil tervaksin. Dijelaskannya, Program kastrasi gratis ini sebagai upaya pembatasan populasi. Di Labuan Bajo sendiri, program ini terhitung 28-29 September 2020, khusus bagi klien yang sudah mendaftar.

“Hari ini tertangani 9 ekor anjing. Kami juga selenggarakan foto kontes sebagai bagian dari kampanye dan edukasi kepada masyarakat agar memelihara hewan secara bertanggung jawab dengan memperhatikan kesehatannya dan memberikan vaksin rabies, karena kita belum bebas rabies,” terang Asmon.

Menurutnya, respons masyarakat terhadap kegiatan ini cukup positif. Hal itu terlihat dari antusiasme masyarakat dalam mengusulkan vaksinasi susulan yang begitu tinggi.“Permintaan vaksinasi susulan dari masyarakat cukup banyak,” ungkap Asmon.

Namun, Dirinya mengaku keterbatasan tenaga serta kondisi geografis dan topografis yang yang terbilang cukup sulit terjangkau menjadi salah satu kendala utama dalam memutuskan mata rantai penularan penyakit rabies di daerah itu.“Tantangan kami ada di kecamatan-kecamatan terjauh, akses yang sulit dan jumlah petugas sangat terbatas, sehingga cakupan Vaksinasi pasti rendah,” tandasnya.

Asmon juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat Mabar agar tetap waspadah terhadap gigitan anjing karena Flores pada umunya belum terbebas dari kasus rabies.

Kadis Nakeswan menegaskan, kasus positif rabies pada hewan peliharan seperti Anjing di Mabar masih terjadi setiap tahunnya. Hanya saja jumlahnya fluktuatif.

"Tahun 2019, total 11 (Sebelas) specimen positif terjadi di 4 (Empat) Kecamatan, yaitu Komodo, Mbeliling, Lembor dan Boleng. Sedangkan, tahun 2020 terdapat 5 (Lima) sampel positif di 4 (Empat) kecamatan, yaitu Boleng, Lembor, Sano Nggoang dan Komodo, tutupnya," ungkap Kadis Asmon.(mckabmanggaraibarat/Syarif ab)