Tim Satgas Covid-19 SBD Lakukan Tracking di Wewewa Timur

:


Oleh MC KAB SUMBA BARAT DAYA, Selasa, 29 September 2020 | 13:38 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 1K


Tambolaka, Infopublik – Tim Satgas Covid-19 melakukan tracking kepada keluarga yang kontak langsung dengan pasien yang terpapar Covid-19 dari Kabupaten Sumba Barat.

Tracking bertujuan untuk melakukan edukasi dan rapid tes kepada keluarga yang terpapar Covid-19. Karena sebelum hasil pemeriksaan swab keluar, pasien tersebut sempat datang dan bertemu dengan keluarganya dalam satu rumah besar.

Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) yang terdri dari unsur personel TNI, Brimob, Polres, BPBD, dan Dinkes, Tim Covid Kecamatan, Tim Kesehatan Puskesmas Elopada, Diskominfo dan Pers yang melakukan edukasi dan tracking bagi masyarakat yang melakukan kontak fisik dengan pasien terpapar Covid-19 klaster Sumba Barat di Kampung Bondo Lomba, Desa Kalembu Ndaramane, Kecamatan Wrwewa Timur, Kabupaten SBD, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (28/9/2020).

Dr. Elsy Luku Lewa yang ditemui media dengan sapaan akrab dr. Elsy dan bertugas di Puskesmas Elopada mengatakan bahwa setelah mendengar informasi terkait salah satu warga yang terpapar Covid-19 Tim medis Puskesmas Elopada langsung koordinasi dengan Camat Wewewa Timur untuk turun melakukan tracking dan melakukan rapid bersama dengan Tim Covid Kabupaten setelah mendapatkan informasi bahwa yang terpapar Covid-19 perna bertemu dengan keluarganya.

“Dan harapan kami, keluarga yang perna kontak langsung dengan yang positif agar mereka benar-benar jujur. Supaya kita melakukan rapid untuk mengetahui tanda-tanda gejala Covid, sehingga kita menangani lebih dini agar tidak terpapar orang banyak” ujarnya.

Lebih lanjut dr. Elsy memberikan tanggapan mengenai Perbub 36 tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Bupati SBD tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Kabupaten SBD.

Menurutnya, Perbub ini perlu diterapkan kepada masyarakat sebagai efek jerah bagi setiap orang yang tidak taat akan protokol kesehatan. Dan juga sanksi berupa denda administrasi dan sanksi lainnya perlu juga diberlakukan, karena orang pada saat melihat petugas Covid, maskernya dipakai.

"Setelah itu tidak dipakai lagi, jadi mereka hanya takut pada petugas bukan takut pada Covid-19” tuturnya.

Hal senada juga diungkap oleh Sekdes Kalembu Ndaramane Nardus Togola, S. Sos yang ditemui media mengatakan secara pemerintahan inilah wujud kita untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten SBD.

"Kami sebagai pemerintah Desa Kalembu Ndaramane sangat menyambut dan apresiasi serta menanggapi secara bersama untuk mencegah Covid-19."ujarnya.

Perlu juga diketahui, memang saat ini ada beberapa keluarga yang mengalami kedukaan di wilayah ini, sehingga pemerintah Desa memberikan pamahaman kepada masyarakat dan keluarga yang berduka tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan bagaimana cara beradaptasi dengan kebiasaan baru sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19.

“Karena dengan adanya satu putera kami sebagai anggota TNI di Kodim Sumba Barat yang terpapar Covid-19, kami menghimbau keluarga yang berduka untuk menjaga jarak, dan yang paling penting adalah tidak berjabat tangan, berpelukan dan bercium hidung sesuai kebiasaan lama.” tuturnya. (MC. Kabupaten Sumba Barat Daya/Isto)