Semangat Mbah Juwani Wariskan Tradisi Pembuatan Tali Tradisional Keluh Sapi

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Rabu, 12 Agustus 2020 | 18:18 WIB - Redaktur: Juli - 2K


Lumajang, InfoPublik - Usia dan keterbatasan penglihatan akibat katarak yang diderita tak menghalangi Mbah Juwani untuk terus beraktivitas. Meski usia tak lagi muda, dia tetap semangat mengais rezeki dan meneruskan warisan tradisi keluarganya membuat tali tradisional ‘keluh’ sapi atau tali yang melingkar di kepala sapi.

Kepala Desa Tempeh Kidul Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sunjoto menerangkan bahwa, Mbah Juwani yang kini berusia 77 tahun harus kehilangan penglihatannya akibat penyakit katarak.

Sunjoto menuturkan, sebelum menekuni pembuatan tali keluh sapi, Mbah Juwani merupakan seorang petani. “Sebelum terkena katarak Mbah Juwani seorang petani, karena sudah tidak bisa melihat, kini dia menekuni pembuatan tali tampar, keterampilannya itu didapat turun menurun sejak beliau masih muda,” terang dia, di kantornya, Selasa (11/8/2020).

Lebih lanjut, Sunjoto juga menerangkan, bahwa di sekitar tempat tinggal Mbah Juwani memang dikenal sebagai sentra perajin tali keluh sapi, hingga daerah tersebut dikenal sebagai ‘blok tamparan’ yang berarti banyak perajin tampar atau tali keluh sapi di sana.

Tali keluh sapi hasil produksi masyarakat Desa Tempeh Kidul ini banyak diminati pemilik ternak sapi di Lumajang, karena kualitasnya yang cukup kokoh dan nyaman digunakan pada hewan ternak. “Di Pasar Baru Lumajang tamparnya itu dari sini semua, tampar buatan sini itu empuk soalnya dilapisi gedebog atau pelepah pisang di dalamnya jadi tidak sakit dipakaikan ke hidung sapi,” jelas Kades Sunjoto.

Sementara itu, Camat Tempeh, Soehendro Boedi Prasetyo mengapresiasi semangat Mbah Juwani. Ia menilai Mbah Juwani menjadi salah satu contoh yang patut ditiru oleh generasi muda agar tetap beraktivitas meskipun dalam keterbatasan.

“Ini memberikan motivasi agar masyarakat bisa mengikuti semangat Mbah Juwani untuk terus beraktivitas, selain meneruskan tradisi keluarganya, beliau juga bisa memanfaatkan waktu senja untuk tetap mencari rezeki,” tutup dia. (MC Kab. Lumajang/Ydc/An-m)