BPH Migas Kunker ke Pemkab Kubu Raya

:


Oleh MC KAB KUBU RAYA, Kamis, 30 Juli 2020 | 16:18 WIB - Redaktur: Tobari - 278


Kubu Raya, InfoPublik - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa mengatakan tiga jenis bahan bakar minyak (BBM) yakni jenis solar subsidi, premium, dan BBM umum.

Tidak semestinya terjadi kelangkaan disuatu daerah karena pihaknya telah mengkalkulasi sesuai dengan data dari stakeholder terkait.

“Berdasarkan data yang kita lihat banyak penyaluran yang tidak sesuai. BBM subsidi di SPBU seharusnya untuk masyarakat bukan untuk dipakai pihak industri,” tegas dia'

Hal itu, dikatakannta, saat ditemui usai melaksanakan Kunker dan Audensi Pengaturan dan Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM di wilayah Kabupaten Kubu Raya, Rabu (30/7/2020).

Mengatasi hal tersebut, Fanshurullah menegaskan pihaknya akan menerapkan kebijakan dalam transaksi BBM subsidi bagi para penyalur dengan menggunakan digitalisasi nozzle.

“Kedua, BPH Migas telah membuat peraturan agar dipatuhi oleh para pihak bahwa akan ada pembatasan bagi pengendaraa roda enam serta roda empat dalam menggunakan BBM per harinya,” tegasnya.

Terkait langkah antisipasi penyimpangan penyaluran BBM bersubsidi, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan Pemerintah kabupaten akan terus melakukan berbagai upaya.

Salah satunya dengan memperkuat data dan informasi serta pola-pola kontrol yang efektif. Termasuk merealisasikan digitalisasi nozzle atau penyemprot bahan bakar sebagaimana rekomendasi BPH Migas.

“Dalam artian ketika mereka mengambil minyak itu dari SPBU yang ada kemudian dimasukkan ke sub penyalur, jangan sampai terjadi ada pengurangan dan sebagainya. Jadi kuota masyarakat yang ada di situ benar-benar terpenuhi,” sebutnya.

Lebih jauh mengenai ketersediaan BBM secara umum di Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan Pemerintah kabupaten terus berupaya memberi kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan BBM dengan harga terjangkau.

Salah satunya dengan mendirikan sub penyalur BBM di wilayah terluar, terdepan, dan terpencil di Kubu Raya. Di mana dari lima sub penyalur di Pulau Kalimantan, empat di antaranya berada di Kabupaten Kubu Raya.

“Jadi sebetulnya kunjungan BPH Migas sekaligus untuk memastikan bahwa kita menjalankan pengawasan terhadap kepercayaan yang diberikan ketika ada empat sub penyalur di Kubu Raya. Itu sebuah kepercayaan yang harus dikawal,” ucapnya.

Bupati menuturkan adanya empat sub penyalur BBM di Desa Batu Ampar dan Desa Padang Tikar Kecamatan Batu Ampar, Desa Tanjung Saleh Kecamatan Sungai Kakap, dan Desa Kubu Kecamatan Kubu, adalah bentuk terobosan BPH Migas yang tepat sasaran di desa-desa. Di mana selama ini sering terjadi kesulitan dalam penyaluran BBM.

“Kan selama ini tidak ada legalitas yang bisa menjamin. Nah, dengan adanya sub penyalur ini kan sangat baik untuk masyarakat seperti nelayan, petani, pedagang keliling, dan semua yang sifatnya produktif harus diutamakan,” terang Bupati. (irdiansyah/MC KubuRaya/toeb)