Pendamping Ibu Hamil Penting untuk Tekan AKI dan AKB

:


Oleh MC KAB BOJONEGORO, Rabu, 8 Juli 2020 | 21:56 WIB - Redaktur: Juli - 322


Bojonegoro, InfoPublik - Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro melakukan sosialisasi pencegahan peningkatan angka kematian ibu dan bayi, kepada kader pendamping ibu hamil di Pendopo Malowopati, Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (8/7/2020).

Kegiatan ini diikuti 100 kader pendamping ibu hamil se-Kabupaten Bojonegoro, yang juga dihadiri Bupati Bojonegoro Anna Muawanah.

Dalam kesempatan itu Bupati Bojonegoro menyampaikan, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi, hal ini terjadi karena berbagai sebab mulai dari pola makan, pola hidup bahkan pola kedisiplinan. "Dalam pola kedisiplinan inilah peran seorang pendamping sangat penting untuk terus mengingatkan untuk pola hidup sehat," ungkap dia.

Selain itu lanjut bupati, pada tahun 2020 Pemkab juga sudah memberikan intensif kepada bidan yang ada di desa tertinggal termasuk juga transportasinya. "Ini semua Pemkab lakukan untuk mencegah risiko kematian ibu hamil ataupun bayi dalam proses persalinan," kata Anna.

Dia berharap pendampingan ibu hamil ke depan akan berbasis desa. "Sebanyak 432 desa di Kabupaten Bojonegoro mempunyai kader pendamping ibu hamil di desanya masing-masing," ujar dia.

Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro Ani Pujiningrum manambahkan, salah satu indikator pembangunan Bojonegoro adalah angka harapan hidup yang saat ini adalah 71,36 tahun, dalam angka harapan itu terselip angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

"Oleh karena itu perlu ada pembekalan semacam ini. Mereka akan mendapat pembekalan pendampingan mulai hamil sampai 42 hari pasca melahirkan dengan cara melakukan kunjungan ke rumah-rumah satu minggu sekali," tutur dia.

Kegiatan yang dilakukan di antaranya memotivasi ibu hamil agar rutin memeriksakan kehamilan, menanyakan keluhan yang dirasakan serta menjelaskan cara penggunaan buku KIA.

"Semua kegiatan yang kami lakukan ini bertujuan untuk mengendalikan angka kematian ibu dan bayi di Bojonegoro," tutup dia. (Fif/Kominfo)