Angka Harapan Hidup di Balangan Terus Meningkat

:


Oleh MC KAB BALANGAN, Selasa, 30 Juni 2020 | 10:26 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 300


Paringin, InfoPublik - Pembangunan di bidang kesehatan yang selama ini dilakukan Bupati Balangan, Ansharuddin bersama Wabup Balangan, Syaifullah di Bumi Sanggam, bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara merata dan murah.

Dengan tujuan tersebut, katanya, diharapkan akan meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut, menurut dia, karena pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan Sumber Daya Manusia. Faktor kesehatan menjadi syarat mendasar bagi manusia sebelum memulai aktivitas hidupnya, karena manusia yang tidak sehat tidak akan mampu berkiprah secara optimal.

“Jadi sektor kesehatan ini termasuk prioritas utama kita untuk mewujudkan misi meningkatkan kualitas sumber daya manusia, selain dari sektor pendidikan,’’ ujarnya.

Sasaran meningkatnya kualitas kesehatan pada tahun 2019 di Kabupaten Balangan memiliki rata-rata capaian sebesar 85,58.

Capaian tersebut tergambar dalam program yang dijalankan dan beberapa indikator, yakni Indikator Usia Harapan Hidup (UHH) terdiri atas program upaya kesehatan masyarakat, program obat dan perbekalan kesehatan, program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular serta program pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular.

Kemudian Indikator Angka Kematian Ibu (AKI), terdiri atas program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak dan program kesehatan keluarga, dan Indikator Angka Kematian Bayi (AKB) terdiri atas program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita.

Untuk merealisasikan program bidang kesehatan ini, maka beberapa program penunjang dilakukan seperti pelaksanaan kelas ibu hamil, pengadaan dua buah rumah tunggu di wilayah kerja Puskesmas Paringin dan wilayah kerja Puskesmas Tebing Tinggi dengan Dana Alokasi Khusus (DAK), yang digunakan untuk peristirahatan ibu hamil dengan risiko tinggi.

Capaian UHH Kabupaten Balangan lebih baik dibanding 2018 yang angkanya berada di 98,02. Dengan capaian ini, maka predikat kinerja yang dicapai sangat tinggi.

Target tahun 2019 usia harapan hidup berada pada angka 68,92 tahun, sedangkan realisasi berada pada angka 67,59 (sesuai data BPS Balangan). Capaian pada tahun 2019 mengalami kenaikan UHH yaitu sebesar 0,05 jika dibandingkan dengan capaian tahun 2018.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat Usia Harapan Hidup di Balangan adalah pertama, Morbiditas (kesakitan) dan mortality (Kematian). Semakin rendah angka kesakitan dan kematian maka semakin tinggi pula UHH. Di Balangan angka kesakitan dan kematian dapat ditekan dengan pencegahan dan pengobatan melalui jaminan kesehatan masyarakat.

Kedua, kesehatan lansia. Pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas oleh Tim Posyandu usia lansia setiap bulan dan setiap minggu untuk kelompok lansia yang bekerja sama dengan PKK Kabupaten.Pembentukan Puskesmas santun lansia, berkoordinasi dengan kepala desa yang belum memiliki Posyandu, agar membentuk Posyandu untuk lansia dan dana untuk pelaksanaannya dianggarkan dari dana desa.

Ketiga, Penyakit menular dan tidak menular. Pencegahan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM), yaitu pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi dini PTM melalui Posbindu, Pustu maupun Puskesmas, melaksanakan program imunisasi yang bertujuan menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Keempat, pelayanan kesehatan dasar melalui program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan, dan program penguatan jaminan kesehatan serta dukungan finansial untuk penjaminan pelayanan kesehatan masyarakat.

Selanjutnya, menurunkan AKI dan AKB melalui beberapa program dan kegiatan yang mendukung penurunan AKI dan AKB untuk meningkatkan UHP.

Dalam rangka merealisasikan penurunan angka AKI ini ada beberapa program yang dijalankan yakni, melaksanakan kelas ibu hamil sebanyak 73 kelas, ini didanai oleh APBD, DAK dan CSR PT Adaro.

Pengadaan dua buah rumah tunggu di wilayah kerja Puskesmas Paringin dan wilayah kerja Puskesmas Tebing Tinggi dengan Dana Alokasi Khusus (DAK), yang digunakan untuk peristirahatan ibu hamil risiko tinggi.

Pemerintah Daerah Kabupaten Balangan melalui APBD II yang diakomodir oleh Dinas Kesehatan, membayar premi asuransi kesehatan ke BPJS. Jaminan tersebut dapat digunakan untuk ibu hamil, ibu bersalin dan nifas agar memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan.

Mengadakan pengkajian kasus-kasus kematian ibu mulai dari tingkat Puskesmas sampai tingkat Kabupaten dengan tim manajemen, pengkaji, dan tim komunitas pelayanan SpOG. Pemeriksaan terhadap ibu hamil sesegera mungkin sebelum usia kehamilan 12 minggu, dan pemeriksaan ibu hamil sesuai standar baik di Puskesmas dan jaringannya.

Mendatangkan Dokter Spesialis Obgyn ke puskesmas untuk mendeteksi risiko ibu hamil, dan meningkatkan pengetahuan bidan yang dilakukan di enam Puskesmas, yaitu Puskesmas Tanah Habang, Awayan, Uren, Halong, Tebing Tinggi dan Juai.

Dari sana, Pemkab Balangan optimis dapat mencapai target UHH pada akhir tahun RPJMD di angka 69,64. Adapun perbandingan Realisasi UHH provinsi adalah 68,23 sedangkan realisasi UHH Kabupaten Balangan adalah 67,59. Ini mengindikasikan usia harapan hidup Balangan sedikit lebih rendah dengan selisih 0,64.

Meski capaian RPJMD secara umum dan sektor kesehatan secara khusus dicapai dengan baik, namun menurut Ansharuddin, tentu saja masih ada kekurangan dan sektor yang belum tercapai.

“Semuanya kita lakukan secara bertahap dan berproses, semoga ke depan bisa tercapai semua,” harap Ansharuddin. (MC Balangan/way)