Gubernur Sebut Sumsel Zero Konflik Meskipun Masyarakatnya Heterogen

:


Oleh MC Provinsi Sumatera Selatan, Selasa, 18 Februari 2020 | 09:08 WIB - Redaktur: Juli - 213


Palembang, InfoPublik - Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru menerima audiensi Dewan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Kawanua Sumsel, di Ruang Rapat Gubernur, Senin (17/02/2020).

Kawanua berasal dari bahasa Minahasa (Salah satu suku di Sulawesi Utara) yang berarti teman sekampung. Kata Wanua berarti negeri atau kampong 

Dalam kesempatan itu, Herman Deru mengapresiasi atas adanya organisasi ini di Sumsel, sebagai salah satu keberagaman dan kearifan lokal yang ada di Sumsel.

"Saya ingin agar organisasi ini dipupuk, saya tidak ingin akar budaya hilang dan saya akan mengawal ini. Saya butuh banyak tahu tentang organisasi ini, salah satunya dengan silaturahmi ini," ujarnya.

Menurut Herman Deru, keberadaan organisasi ini adalah salah satu bukti keberagaman yang ada di Sumsel. Ia mengatakan sangat mendukung keberadaan organisasi-organisasi khas daerah yang akan berperan dalam mempertahankan kearifan lokal dalam upaya mencegah perilaku menyimpang dalam sejarah dan kebudayaan.

"Ini penting, Sumsel ini heterogen namun tetap zero konflik karena masyarakatnya antar suku, ras, agama saling menghormati, dan harus kita jaga bersama. Maka nanti saat HUT Provinsi kita akan adakan kirab budaya untuk membuka khasanah pengetahuan budaya dan kuliner agar tidak ada penyimpangan yang tidak seharusnya," tutur dia.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Kawanua Prov Sumsel, Man Roring mengatakan, audiensi ini dilakukan dalam rangka untuk silaturahmi dan mengundang Gubernur Herman Deru dalam acara silaturahmi, sekaligus pelantikan pengurusnya yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2020 mendatang di Swarna Dwipa Palembang.

Man Roring menjelaskan bahwa anggota dalam organisasi ini  sebanyak 250 Kepala Keluarga. "Kedatangan kita kali ini juga. Sekaligus menginformasikan bahwa kita akan ikut berpartisipasi dalam kirab budaya dalam rangka Hut Prov nantinya sebagai upaya mempertahankan kearifan lokal," kata Man Roring.

Turut hadir Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Akhmad Najib, Asisten III Administrasi dan Umum, Prof Edwar Juliartha. (Tim Media Dinas Kominfo Prov Sumsel)