Peneliti Sejarah Maluku Kunjungi Tidore

:


Oleh MC KOTA TIDORE, Kamis, 13 Februari 2020 | 19:28 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 505


Tidore Kepulauan, InfoPublik - Pemerintah Kota Tidore Kepulauan kedatangan seorang Peneliti, Prof. Dr. Mus Huliselan, DEA yang disambut langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan H. Asrul Sani Soleiman, bersama beberapa Kepala Perangkat Daerah terkait di Ruang Rapat Sekda Kamis (13/2). Kunjungan tersebut merupakan studi lapangan untuk mempersiapkan seminar nasional, dalam rangka mengusulkan Sultan Zainal Abidin Syah sebagai Pahlawan Nasional pada Maret mendatang.

Kunjungan Prof Mus di Tidore direncanakan selama empat hari, Prof Mus merupakan salah seorang peneliti sejarah budaya Maluku. Dia ditunjuk oleh Universitas Negeri Jakarta sebagai mitra Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, yang membutuhkan kajian akademis untuk usul tersebut sebagai Pahlawan Nasional.

Dalam pertemuan ini Sekda menyambut kedatangan Profesor Mus ke Tidore, yang  sekaligus dapat mengumpulkan referensi terkait dengan Sultan Zainal Abidin Syah. Sehingga bisa membantu kelengkapan data untuk rencana tersebut. Dimana diketahui bersama Sultan Zainal Abidin Syah juga merupakan Gubernur Pertama Irian Barat, dan merupakan salah satu tokoh yang berperan. Sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini disebut Negeri dari Sabang Sampai Merauke yang mencakup wilayah Irian Barat. Tidore dan Papua memiliki ikatan yang erat hal itu terjalin sebelum kemerdekaan republik Indonesia.

Sedangkan Prof Mus juga mengucapkan terima kasih atas sambutan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tidore Kepualauan, dia juga mengatakan usulan Sultan Zainal Abidin Syah memerlukan beberapa unsur, yakni unsur berdasarkan usulan dari masyarakat melalui kepala daerah, unsur yang berkaitan dengan pengambilan data. Selain itu, adalah usulan berdasarkan hasil studi lapangan.

Prof Mus datang ke Kantor Walikota untuk berdiskusi dengan beberapa sumber yakni dari ponakan langsung Sultan Zainal Abidin Syah yang akrab disapa Om Acan, Jojau Kesultanan Tidore M. Amin Faaruk, Rektor Universitas Nuku, Idris Sudin dan pihak Pemerintah Kota Tidore Kepulauan yang terdiri dari Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pendididkan, Kabag Protokol, Kabag Pemerintahan, dan Kepala Bidang dari Dinas Pariwisata.

Kunjungan Prof Mus juga dilanjutkan dengan langsung mengunjungi rumah dari salah satu ponakan Sultan Zainal Abidin Syah yakni Ibu Maa di Penginapan Seroja. Beliau merupakan ponakan dari adik ketiga Sultan Zainal Abidin Syah, ditempat ini Prof Mus juga mendapatkan beberapa info tambahan tentang ketokohan Sultan Zainal Abidin Syah yang dimata keluarga. Dia dikenal sebagai seorang yang sederhana.

Perjalanan Prof Mus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju ke bekas rumah dinas Gubernur Irian Barat di kelurahan Soasiot, yang didepannya juga berdiri eks Kantor Penerangan. Kemudian singgah ke Bekas Kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Irian Barat yang mengumandangan berita tentang perjuangan Irian Barat. Di depan kantor RRI terdapat jalan menuju dermaga kesultanan, yang merupakan dermaga tempat Sultan Tidore mengantar misionaris Spanyol yang menuju Irian Barat. Dekat pelabuhan tersebut juga terdapat bekas percetakan negara, saat ini berdiri Sekolah Taman Kanak-Kanak.

Perjalanan tak sampai disitu, namun untuk lebih memperdalam data untuk kelengkapan Sultan Zainal Abidin Syah sebagai Pahlawan Nasional, maka Prof Mus melanjutkan perjalanan menuju Makam Sultan Zainal Abidin Syah yang berada di sekitar Kedaton Tidore. Sempat singgah ke Kedaton Tidore untuk melihat foto–foto yang merupakan arsip Kedaton Tidore, lalu dilanjutkan ke rumah pribadi Sultan Tidore selama menjabat sebagai Gubernur Irian Barat di Kelurahan Tomagoba.

Tak hanya itu Perjalanan Prof Mus dalam mengumpulkan data juga direncanakan akan mengunjungi kantor eks Gubernur Papua Barat, saat ini sebagai Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Soasio dan Mapolda Papua Barat yang saat ini menjadi kantor Kepolisian Republik Indonesia Sektor Tidore.