Dua Hari Berkantor di Belu Gubernur NTT Pantau Kondisi Pembangunan

:


Oleh MC KAB BELU, Rabu, 12 Februari 2020 | 12:23 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 630


Belu, InfoPublik - Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, SH melakukan lawatan perdana ke Kabupaten Belu untuk melihat secara langsung kondisi pembangunan yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste ini. Dalam kunjungan kerja selama dua hari tersebut, Gubernur NTT sempat mengunjungi obyek wisata Fulan Fehan. Juga memantau aktivitas pelayanann kesehatan di Puskesmas Haliwen pada hari Senin, tanggal 10 Februari 2020. Selanjutnya hari Selasa, tanggal 11 Februari 2020 Gubernur dan rombongan melakukan Rapat kordinasi bersama para Lurah/Kepala Desa dan Camat serta pimpinan perangkat Daerah Kabupaten Belu di Gedung Graha Kirani Atambua, Selasa (11/02).

Sebelum kembali ke Kupang, Gubernur dan rombongan sempat singgah untuk melihat kondisi Maek Bako yang ditanam oleh Pemerintah dan masyarakat di Hutan Jati Nenuk.

Kepada wartawan saat berada dikawasan Hutan jati Nenuk, Gubernur NTT menyampaikan hal-hal apa saja yang dia temui selama dua hari di Belu dan apa yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTT terkait kondisi pembangunan di Kabupaten Belu. Menurut orang Nomor satu di NTT ini patut diberikan apresiasi karena Pemerintah Kabupaten Belu telah bekerja dengan serius untuk mensejahterakan rakyat.

“Pertama, saya sampaikan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Kabupaten Belu yang telah bekerja serius untuk melaksanakan pembangunan tempat ini. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Wakil Bupati Belu yang telah menerima Gubernur dengan penuh kehangatan mendampingi jalan kaki naik turun gunung, kita doakan untuk beliau tetap sehat untuk memimpin kabupaten yang luar biasa ini,” terangnya.

Lebih lanjut Viktor Laiskodat mengatakan, Belu sebagai kabupaten perbatasan harus bertumbuh ekonominya, bertumbuh kesejahteraan masyarakatnya juga bertumbuh pariwisatanya.

“Salah satu yang menjadi kekuatan Pariwisata di Belu adalah Obyek Wisata Fulan Fehan yang mempunyai nilai magis, sehingga apabila dikelolah dengan benar akan dapat membuat pertumbuhan ekonomi baru di kabupaten Belu ini,” ujarnya.

Terhadap program pengembangan Maek Bako yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Belu, Laiskodat mengungkapkan porang atau Maek Bako yang menjadi komoditi unggulan saat ini di Kabupaten Belu, adalah komoditas ekspor yang diminati banyak negara untuk produksi karbohidrat low sugar atau kadar gula rendah.

“Saya bilang pada kita semua, porang ini bukan untuk kita kirim seluruhnya keluar daerah, tapi dapat dijadikan sebagai bahan makanan karena mengandung karbohidrat tinggi,” terangnya.

Lanjutnya jika dikirim keluar semua maka kita tidak akan bisa memakan makanan yang bermutu. Terkait pengembangan Porang atau Maek Bako di Kabupaten Belu, Gubernur Laiskodat berjanji untuk memberikan bantuan benih kepada masyarakat petani untuk semakin memperbanyak tanaman tersebut. Agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Belu secara kusus dan NTT secara umum.

“Kita harus kasih rakyat yang kerja dan pemerintah bantu benih, saya melihat ibu-ibu disini sudah jago-jago, benih saja yang kita tambah, kita sudah siapkan semua tinggal rakyat yang kerja. Kalau pemerintah yang kerja, dia kan terima gaji apa urusannya dengan tanaman ini, tanaman ini tidak hidup pun mereka tetap terima gaji. Tapi masyarakat harus kerja, karna tumbuhan ini mati maka masyarakatpun akan mati, itu beda semangat spritnya,” pungkasnya.

Usai mengunjungi kebun Maek di hutan jati Nenuk dan berdialog dengan masyarakat kelompok tani, Gubernur NTT dan rombongan melanjutkan perjalanan darat menuju ke Kota Kupang.(Okto Mali & Auxiladora)