Dinkes Belu Gelar Pertemuan Analisis Situasi Stunting

:


Oleh MC KAB BELU, Kamis, 6 Februari 2020 | 10:33 WIB - Redaktur: Juli - 319


Belu, InfoPublik - Dinas Kesehatan Kabupaten Belu menggelar pertemuan Analisis Situasi Stunting Tingkat Kabupaten Belu, pertemuan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Belu Drs. J. T. Ose Luan.

Pertemuan Analisis Situasi Stunting ini bertujuan untuk membantu pemerintah kabupaten/kota dalam menentukan program /kegiatan yang diprioritaskan alokasinya dan menentukan upaya perbaikan manajemen layanan untuk meningkatkan akses rumah tangga 1000 hari pertama kehidupan terhadap intervensi gizi spesifik maupun sensitif.

Wakil Bupati Belu usai membuka kegiatan mengatakan, pertemuan ini merupakan salah satu komitmen pemerintah untuk menurunkan dan mencegah presentasi stunting di Kabupaten Belu, karena prevalensi stunting Belu berada di bawah angka nasional dan provinsi.

‘’Penurunan angka stunting ini bukan berarti membuat kita puas dan bangga tetapi kita harus selalu berusaha bagaimana dinas-dinas terkait bekerja sama mencegah stunting untuk mencapai generasi yang sehat, berkualitas pada tahun 2045,’’ kata wabup.

Wabub menjelaskan, kegiatan seperti ini untuk menyosialisasikan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting. "Untuk membangun sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas butuh penanganan yang serius," katanya.

Dia melanjutkan bahwa, pertemuan ini akan lebih difokuskan pada upaya percepatan penangulangan stunting. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS), prevalensi balita stunting di Indonesia sebesar 37,2% pada tahun 2013, dan pada 2018 menjadi 30,8%, dari target RPJMN bidang kesehatan tahun 2019 sebesar 28%, sedangkan hasil riskesdas untuk NTT tahun 2013 sebesar 51,7%, tahun 2018 sebesar 42,6% .Untuk Kabupaten Belu Prevalensi stunting sebesar 26,95 pada tahun 2018 sementara pada tahun 2019 sebesar 21,23%.

Hadir pada pertemuan ini Penjabat Sekda Belu, pimpinan OPD, dan Kepala Puskesmas se - Kabupaten Belu. (Berita/Foto: Ria M, Dion Luan & Cransen F)