Penanaman Pohon Pinang Sebagai Wujud Budaya Masyarakat Belu

:


Oleh MC KAB BELU, Senin, 27 Januari 2020 | 09:46 WIB - Redaktur: Kusnadi - 375


Belu, InfoPublik - Camat Tasifeto Timur  Vinsensius Moruk, ST bersama Ikatan Keluarga Besar Kemak dan juga melibatkan siswa-siswi SMP dan SMA Sadi melakukan penanaman anakan pohon Pinang di sepanjang jalan, mulai dari Jembatan Weutu menuju Bendungan Sirani Desa Umaklaran, Kecamatan Tastim, Kabubaten Belu, Sabtu (25/1/2020).

Camat Tasifeto Timur mengatakan, mengingat musim penghujan, dinilai perlu dilakukan penanaman anakan pohon pinang, dan selaku pemerintah, pihaknya harus terlebih dahulu menggerakan masyarakat untuk peduli lingkungan.

Vinsensius Moruk juga mengimbau masyarakat agar menggerakan kembali gerakan menanam pohon, dan pada setiap hari Jumat harus dilakukan penanaman anakan pohon di lahan-lahan yang kosong dan juga sekitar sumber mata air.

"Dengan perubahan iklim yang tidak menentu ini, kita melakukan gerakan penghijauan ini dengan penanaman anakan pohon pinang, yang bibitnya dibantu dari UPTD Kehutanan Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur," ujarnya.

Salah satu warga, Agustinus M. Naibili berpendapat bahwa menanam anakan pohon Pinang  ini merupakan sebagai langkah pemersatu, dilihat dari segi budayanya. Alasannya, karena jika setiap ada hajatan pasti yang disuguhkan adalah sirih pinang. Oleh karena itu, tidak salah kalau masyarakat desa sadi dan Desa Umaklaran untuk menanam. penanaman anakan pohon pinang sepanjang jalan dua desa yakni Desa Umaklaran dan Desa Sadi ini agar terlihat indah dan dikemudian hari dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Adapun jumlah anakan pinang yang diminta berjumlah sepuluh ribu pohon, dan pada tahap pertama ini berjumlah 2.830 anakan yang ditanaman. Penanaman anakan pohon pinang dilakukan dua tahap, yakni hari Sabtu, 25 januari 2020, bersama anak-anak sekolah SMP–SMA Sadi dan rencananya tanggal 01 Februari 2020 akan dilakukan penaman tahap kedua. (Anna Ukat, Wilson Ch & Sipri Luma)