Resmikan MTsM Sitalang, Gubernur : Pendidikan Akan Terasa Jika Ada Nilai Islam di Dalamnya

:


Oleh MC KAB AGAM, Sabtu, 25 Januari 2020 | 20:20 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 297


Agam, InfoPublik - Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno meresmikan kembali MTs Muhammadiyah Nagari Sitalang, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam yang telah puluhan tahun tidak beroperasi, Sabtu (25/1).

Peresmian ini ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Irwan Prayitno, disaksikan Wakil Bupati Agam, Trinda Farhan Satria, anggota DPRD Sumbar dan Agam, perwakilan Kakan Kemenag Agam, Forkopimda, tokoh masyarakat dan lainnya. Sebelum peresmian dimulai, Pengurus MTs Muhammadiyah Yoserizal menyebutkan MTs ini telah berdiri sejak 1967, dan memiliki siswa cukup banyak berasal dari anak Nagari Sitalang dan sekitarnya.

Seiring berjalannya waktu, popularitas sekolah ini berangsur-angsur redup. Sehingga akhir 1990 kegiatan proses belajar mengajar di sekolah ini pun mati.

"Namun 30 September 2019, warga Silatang bersama pengurus Muhammadiyah Agam ingin membangkitkan dan menghidupkan kembali pendidikan berbasis agama Islam di nagari ini," ujarnya.

Irwan Prayitno mengapresiasi upaya masyarakat dan Muhammadiyah Agam yang membangun MTs untuk menghidupkan kembali pendidikan di Sitalang. Menurutnya dengan keberadaan sarana pendidikan berbasis agama Islam ini, generasi akan lebih mengetahui bagaimana menjadi umat muslim yang berkarakter, cerdas dan berakhlakul karimah.

"Pendidikan akan terasa apabila ada nilai islam di dalamnya. Sehingga apa yang didapat dalam pendidikan akan berdampak dan bermanfaat bagi orang banyak," ujarnya.

Untuk itu, Irwan Prayitno berharap kepada pengurus MTs dan masyarakat untuk mengelola sekolah ini dengan sungguh-sungguh. Apabila tidak sepenuh hati mengurusnya, tentu hasil yang didapat tidak menjadi baik.

Sementara itu, Wakil Bupati Agam, Trinda Farhan Satria mengatakan, peresmian kembali MTs ini secara langsung ikut mendukung program strategis daerah yaitu Gerakan Nagari Madani. Ujung tombak membangun peradaban madani ini adalah pendidikan baik formal maupun informal.

"Ketika Nagari Madani dicanangkan, salah satu konsepnya adalah pendidikan surau untuk membentuk karakter generasi di Agam," ujarnya.

Sedangkan substansi dari pendidikan surau adalah keterpaduan lima ranah kecerdasan seperti spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik.