Pemerintah Luncurkan Program KUR Tanpa Agunan

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 24 Januari 2020 | 06:23 WIB - Redaktur: Tobari - 136


Surabaya, InfoPublik – Pemerintah pada 2020 akan meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp50 juta dengan bunga 6% dan tanpa agunan kepada setiap pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Pemerintah juga akan terus memperhatikan IKM dan UKM dengan melakukan pembinaan yang lebih baik dalam setiap tahunnya. Pemerintah menyediakan anggaran Rp190 triliun untuk KUR sektor produktif tanpa agunan dengan bunga yang cukup murah.

"Ini menunjukan pemerintah sangat pro kepada para pengusaha IKM dan UKM tolong bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,“ ujar Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih saat membuka Raker Forum IKM Jatim di Aula Penginapan Remaja Surabaya, Kamis (23/1).

Menurut Gati, peluncuran program KUR dari pemerintah dengan bunga ringan kepada para pelaku IKM dan UKM nantinya bisa digunakan sebagai modal usaha untuk membeli bahan baku industri dan membeli mesin-mesin beserta peralatannya.

Menurut Gati, selain meluncurkan program KUR tanpa agunan dengan bunga ringan, pemerintah juga menluncurkan program strukturisasi pinjaman kredit lebih dari Rp50 juta tetapi dengan agunan dan bunga ringan. Program tersebut bisa digunakan untuk membeli peralatan mesin dan sebagainya.

“Jika kredit oleh pelaku IKM digunakan untuk membeli mesin impor, pemerintah akan membanyar 25% dari harga mesin dan jika pelaku IKM membeli mesin produk buatan dalam negeri akan dibantu 30% dari harga jualnya,” tuturnya.

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian sebagai pembina industri dari hulu sampai hilir dan mulai bahan baku hingga sampai pasar. Kementerian perindustrian juga akan mendirikan material centre sebagai tempat bahan baku industri di Jawa Timur.

Untuk Jawa Barat, Kementerian Perindustrian akan mendirikan tempat logan dan komponen otomotif dan alat pertanian.

Kemudian di Jawa Tengah, Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan Kabupaten Tegal untuk mendirikan material centre tempat logam dan ponicher yang diberuntukan bagi IKM.

Kementerian Perindustrian juga mempunyai program restrukturisasi dan pembinaan, pelatihan dan bimbingan teknis (Bintek) bagi IKM dan UKM yang melibatkan balai-balai pelatihan dan akademisi.

“Di Surabaya masalah desain, kementerian Perindustrian bekerjasama dengan Universitas Surabaya ,” ungkapnya.

Kementerian Perindustrian juga mempunyai Smart IKM untuk mengajari IKM berjualan memalui digital di era 4.0. Melalui smart IKM ini agar pelaku IKM tidak ketinggalan jaman dan bisa memanfaatkan media online untuk berjualan. (MC Diskominfo prov Jatim/non-Ryo/toeb)