Pejabat Dinas Pertanian Dilarang Mematikan Telepon Genggam

:


Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 17 Januari 2020 | 10:40 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 168


Gorontalo, InfoPublik – Pejabat Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo dilarang mematikan telepon genggamnya agar koordinasi dan layanan kepada masyarakat berjalan baik.

Hal ini disampaikan oleh Mulyadi Mario, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo pada serah terima jabatan (Sertijab) tujuh pejabat administrator yang meliputi Kepala Bidang maupun Kepala UPTD Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo di ruang rapat dinas, Kamis (16/01/2019).

Mulyadi mengungkapkan, ada beberapa hal penting yang menentukan berjalan tidaknya pekerjaan dan program pertanian di Provinsi Gorontalo. Terkait dengan hal tersebut Mulyadi Mario memberikan peringatan keras kepada pejabat esselon III maupun IV untuk tidak mematikan telepon genggam 1x24 jam.

“Saya minta kepada Bapak Ibu pejabat esselon III maupun IV jangan sampai menonaktifkan telepon genggam,”ujarnya..

Permintaan ini diharapkan karena setiap pimpinan tidak mengenal waktu dan tempat bisa meminta informasi, karena dinamika lapangan serta apa yang terjadi di lapangan itu tidak mengenal waktu dan tempat.

“Jangan sampai komunikasi dan koordinasi akan terhambat karena telepon genggam tidak aktif,” tambahnya..

Dirinya memaparkan target dan program yang akan dilaksnakan tahun 2020 memiliki tantangan pekerjaan yang akan dihadapi setiap bidang dan UPTD, seperti pada UPTD Balai Perbibitan Ternak pada tahun 2020 ini akan dibangun Pusat Breeding Farm atau pembibitan ayam yang berlokasi di Kecamatan Pulubala dan pembangunan ini diharapkan bisa menggenjot produksi ayam DOC.

Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian memiliki tantangan mendesak terkait pupuk bersubsidi dan membuat penataan kembali khusus Alsintan sekaligus meluncurkan aplikasi khusus Alsintan di awal tahun 2020.

Sementara itu di tahun ini juga diharapkan lebih mendorong penangkaran benih padi ladang dan juga simulasi kesiapan benih. Juga adanya dorongan untuk penangkaran hortikultura dan perkebunan agar proses penyediaan benih dapat mengkuti aturan yang berlaku.

“Diharapakan semua pejabat dapat menciptakan kerjasama tim demi keberhasilan program pertanian, ibarat kendaraan maka tidak ada yang tidak penting di dalam tim kerja ini, baik esselon III, IV, maupun staff dan PTT,” imbuhnya.(Prov.Gorontalo/PPID-DISTAN/eyv)