Pengelolaan Wisata Patung Bunda Maria di Belu Akan Diserahkan Pada Tarekat

:


Oleh MC KAB BELU, Minggu, 12 Januari 2020 | 17:10 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Belu, InfoPublik - Setelah selesai ditata secara baik, kawasan wisata religi Patung Bunda Maria yang terletak di Teluk Gurita, Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan diserahkan kepada salah satu tarekat untuk mengelolanya.

Hal ini disampaikan Bupati Belu Willybrodus Lay, di sela-sela kegiatan peresmian Tiga Rumah Suku Kaliduk, Jumat (10/1/2020), di kawasan objek wisata Teluk Gurita.

Bupati mengatakan, saat ini pembangunan fisik Patung Bunda Maria sudah selesai seratus persen, namun perlu penataan lanjutan landscape dan perlu tambahan anggaran.

"Dalam Tahun anggaran 2020 Pemerintah telah mengalokasikan tambahan anggaran Rp9 miliar lebih untuk penataan lokasi sekitar Patung Bunda Maria, dan telah disetujui DPRD Belu. Setelah selesai ditata akan diserahkan pada salah satu tarekat atau suster-suster yang telah berpengalaman dalam menangani objek wisata rohani untuk mengelolanya," jelas bupati.

Terkait tarekat mana yang akan mengelola, orang nomor satu di Kabupaten Belu ini mengatakan, akan dibicarakan terlebih dahulu dengan yang mulia Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku, Pr.

"Pemerintah akan meminta masukan dari Uskup Atambua sebelum menentukan pihak yang akan mengelola kawasan objek wisata rohani Patung Bunda Maria ini. Pemerintah juga akan mendengar masukan dan tanggapan dari masyarakat terkait rencana ini," tegas dia.

Pembangunan Patung Bunda Maria dengan anggaran Rp16 miliar lebih ini sebelumya sangat ditentang oleh beberapa kalangan masyarakat. "Puji Tuhan pembangunan patung di atas sebuah bangunan gereja di atas bukit Teluk Gurita ini akhirnya rampung dikerjakan, setelah mendapat izin ketua dan anggota Suku Kaliduk yang mengklaim sebagai pemilik dari kawasan tanah ulayat tersebut," katanya.

Kawasan Patung Bunda Maria ini untuk sementara waktu akan terus dibuka bagi para pengunjung atau peziarah, dan akan ditutup lagi apabila hendak dilakukan pekerjaan lanjutan penataan kawasan objek wisata religi ini.

Sejak dibuka 24 Desember 2019 lalu, sampai dengan saat ini, tercatat sekitar dua puluh ribu lebih peziarah telah berkunjung untuk melihat dari dekat Patung Kebanggaan Umat Katolik Keuskupan Atambua ini.

Berita/Foto: Sipri Luma & Dion Luan