Menkes RI : Tangani Stunting dengan TSI

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Senin, 16 Desember 2019 | 07:06 WIB - Redaktur: Tobari - 269


Surabaya, InfoPublik - Menteri Kesehatan Letjen TNI (Purn.) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) menjelaskan bahwa stunting itu bisa diatasi dengan cara Temukan, Screening dan Intervensi serta memanfaatkan kearifan lokal dalam pemenuhan gizi balita.

Tidak perlu khawatir, stunting bisa kita atasi dengan TSI, yaitu Temukan, Screening dan Intervensi. Utamakan muatan (makanan) lokal dalam pemenuhan gizi pada balita.

"Misal, jika di Gresik itu ada nasi krawu atau pisang goreng. Jika kita lakukan dengan konsisten, niscaya angka stunting akan turun." jelas Dr. Terawan saat melakukan kunjungan ke puskesmas Driyorejo, Gresik. Jum'at (13/12).

Terawan menambahkan, bahwa kesembuhan itu ada di tangan Tuhan Yang Maha Esa.Jadi lakukan dengan ikhlas, layani masyarakat dengan terampil dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan agar pasien dapat diselamatkan maupun disembuhkan.

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018, angka stunting di Jawa Timur sebesar 32,8%, lebih tinggi sedikit dibandingkan angka nasional sebesar 30%.

Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kesehatan Jawa Timur terus berupaya untuk menurunkan angka stunting di Jawa Timur, yaitu melalui penemuan aktif dan pemberian makanan tambahan pada balita stunting.

Selain itu juga gencar melakukan pendampingan kabupaten/ kota dalam percepatan penurunan stunting di Jawa Timur.

Dalam kunjungan tersebut, Dr. Terawan yang ditemani oleh istrinya menyempatkan ziarah ke makam leluhur keluarga istri dan melakukan doa bersama pemakaman umum di Desa Krikilan, Gesik, Jawa Timur.

Setelah itu kunjungan dilanjutkan ke Puskesmas Driyorejo untuk meninjau IGD, ibu hamil KEK dan balita stunting serta memberikan bingkisan dan makanan tambahan bagi ibu hamil KEK dan balita stunting.

Dr. Terawan juga menyempatkan berkunjung ke pabrik Zenith yang bergerak di bidang alat kesehatan, dan terakhir ke RSUD Sidoarjo.

Dalam kunjungannya ke RSUD Sidoarjo, Rumah Sakit type B Pendidikan yang baru saja ditetapkan Kementerian Kesehatan RI sebagai RSUD Ramah Lingkungan (Green Hospital) pada peringatan Hari Kesehatan Nasional beberapa waktu yang lalu.

Dr. Terawan melihat langsung sistem penanganan pada Ibu melahirkan yang dinilai telah berhasil menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Sidoarjo.

Tempat pertama yang dituju adalah ruang PSC 119 (Public Service Center), dari ruangan PSC inilah pasien yang membutuhkan penanganan bersifat emergency bisa diketahui dan direspon dengan cepat. Termasuk penanganan Ibu melahirkan dalam kondisi darurat yang membutuhkan tindakan penanganan cepat.

Usai melihat langsung system penanganan Ibu melahirkan, Menkes dr. Terawan bangga dan mendukung langkah RSUD Sidoarjo dalam memberikan layanan yang bisa mencegah kematian Ibu pada saat melahirkan.

“ Menurunkan kematian Ibu dan bayi dari sisi tujuan nasional, tetapi istilahnya ini ngalap berkah, artinya setiap apa yang kita kerjakan ini pasti di ridhoi dan di berkahi oleh Yang Maha Kuasa, karena yang kita lakukan ini berjuang dan menjaga kehidupan, saya bangga dan saya dukung”, kata Menkes, dr. Terawan. (MC Diskominfo Prov/non-pno/toeb).