Parit Isolasi Gajah Segera Dibangun di Pintu Rime Gayo

:


Oleh KAB. BENER MERIAH, Minggu, 15 Desember 2019 | 13:45 WIB - Redaktur: Tobari - 281


Redelong, InfoPublik - Reje (Kepala) Kampung Negeri Antara Riskanandi, Selasa (10/12/2019 ) menuturkan, warganya yang sempat mengungsi karena gangguan gajah liar, ke kantor Camat Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, sekira pukul 1.00 wib telah kembali ke rumah masing-masing.

setelah Bupati Bener Meriah berjanji akan menyuruh pengiringan gajah dilakukan esok hari dan pembuatan parit isolasi gajah.

"Warga membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing setelah Bupati Bener Meriah berjanji akan menyuruh pengiringan dilakukan esok hari dan pembuatan parit isolasi di sana," jelas Riskanandi.

Sementara itu, Bupati Bener Meriah Tgk H Sarkawi, Selasa (10/12/2019) di Gedung Farmasi Dinas Kesehatan mengatakan, tadi malam kita bersama Kapolres Bener Meriah, Dandim 0106 Aceh Tengah Bener Meriah, Sekda Bener Meriah dan Camat Pintu Rime Gayo sementara telah membekali masyarakat dengan memberikan marcun untuk antisipasi saja.

"Tadi malam kita juga memberikan pemahaman kepada warga agar tidak khawatir berlebihan. Tidak panik, selalu tenang dan alhamdulilah mereka sudah kembali ke rumah masing-masing," kata Sarkawi.

Terkait pembuatan bareil isolasi (parit isolasi) hari ini kita telah memanggil kadis untuk menerjunkan alat berat ke daerah tersebut.

Orang nomor satu di Bener Meriah itu menuturkan, untuk volume sendiri kita belum tahu berapa yang harus digali karena secara teknis kita harus menerjunkan tim untuk mengukurnya.

"Kalau permintaan warga di sana sepanjang 3 kilometer yang digali, tapi secara teknis kita belum tahu untuk itu kita kirimkan tim teknis ke sana," sebut Tgk Sarkawi.

Saat ditanya apakah sudah ada koordinasi dengan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terkait penangan gajah liar, Bupati Bener Meriah itu mengatakan, kemarin pihak BKSDA sudah hadir ke Bener Meriah. Namun baru dua hari mereka sudah pulang lagi dengan alasan mereka "sakit".

"Yang kita pahami," lanjut Sarkawi, penanganan masalah gajah, lingkungan, sumber daya alam tangung jawab fungsional ada di BKSDA, jangan di abaikan.

Pemerintah daerah itu tanggung jawab sosialnya karena wilayah kami warga kami, tapi tangung jawab fungsional mereka BKSDA kok lari begitu saja, lepas tangung jawab itu namanya.

Masak hanya gara-gara satu orang yang katanya sakit kok langsung pulang dan hentikan pengiringan gajah liar, anggota BKSDA kan banyak orangnya bukan satu orang kok, ujar Bupati.

Sementara itu Kepala BKDSA Agus Arianto saat dihubungi menyebutkan, pihaknya siap melakukan pengiringan gajah liar di Bener Meriah. "Kita juga sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah Bener Meriah terkait untuk melakukan pengiringan lagi," kata Agus.

Ia mengakui, memang selama antara BKSDA dan Pemkab Bener Meriah sedikit miskomunikasi. Tetapi tim kita di lapangan sering berkoordinasi dengan Camat Pintu Rime Gaya. (gn/fa/toeb)