Pelatihan Tata kelola Destinasi Wujud Nyata Pembangunan Pariwisata

:


Oleh MC KAB KEP TANIMBAR, Kamis, 14 November 2019 | 10:46 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 974


Saumlaki, InfoPublik - Dalam mewujudkan Visi Pembangunan Pariwisata 2025 yaitu terwujudnya Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata berkelas dunia, berdayang saing, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan, maka Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Tanimbar menyelenggarakan kegiatan pelatihan tata kelola destinasi tahun 2019.

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka salah satu indikator yang turut berpengaruh adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal dan terampil, dalam mengelola potensi sumber daya alam menjadi produk-produk yang memiliki nilai ekonomi dan daya saing.

“untuk mewujudkannya dibutuhkan prinsip-prinsip perencanaan yang cepat, tepat dan terukur. Hal ini menjadi langkah penting pemerintah daerah dalam memajukan Pariwisata Kabupaten Kepulauan Tanimbar.” Kata Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Bambang Eko Priyanto dalam kegiatan pelatihan tata kelola destinasi tahun 2019 di Saumlaki, Provinsi Maluku, Kamis (13/11/2019).

Bambang menambahkan, pelatihan tata kelola destinasi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar merupakan salah satu upaya memberikan pengantar dasar tentang keunikan serta kekuatan industri pariwisata berbasis nilai-nilai budaya Tanimbar sehingga akan menumbuhkan motivasi dan semangat kewirausahaan di bidang pariwisata.

“melalui pelatihan ini saya berharap peserta pelatihan dapat memahami lebih jauh tentang pariwisata,”tuturnya.

Lanjutnya, “namun lebih dari itu, dapat mengenali berbagai prinsip dan dampak pengembangan kepariwisataan.” Katanya.

Tata kelola destinasi pariwisata menurut Bambang, artinya pengelolaan destinasi pariwisata yang terstruktur dan sinergi, yang mencakup fungsi koordinasi, perencanaan, implementasi dan pengendalian organisasi.

Pemkab Tanimbar dalam rangka pengembangan pariwisata menjadikannya sebagai prioritas untuk meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat dengan melibatkan stakeholder atau pemangku kepentingan lainnya.

“Karena hal itu lintas sektor harus benar-benar mendukung percepatan pembangunan pariwisata di Kepulauan Tanimbar. Sesuai target Pemerintah Indonesia di tahun 2019 pencapaian target 20 juta kunjungan wisaya ke Indonesia” Jelas Bambang Eko.

Dalam dua tahu terakhir Pemkab Tanimbar mulai benahi dan membangun destinasi pariwisata di beberapa kawasan strategi, membenahi jasa-jasa usaha, serta mengembangkan SDM, hal tersebut berdampak kepada peningkatan kunjungan wisatawan.

“memang mengalami kenaikan tetapi belum signifikan, perlu didorong melalui even promosi baik di dalam maupun di luar negeri, kemudahan aksesisibilitas, ketersediaan prasarana dan sarana serta peningkatakan sumber daya manusia terampil dan handal.” Pungkas pria asli Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur tersebut. (MC MTB/Edwin/eyv)