Keluarga Napi Tidak Percaya Saat Terima Hadiah Uang

:


Oleh MC KOTA PADANG, Kamis, 14 November 2019 | 08:27 WIB - Redaktur: Tobari - 16K


Padang, InfoPublik - Suasana haru dan gembira menyelimuti aula Lapas Kelas IIA, Muaro, Padang, Rabu (13/11/19). Delapan orang  napi didampingi keluarga masih tidak percaya bahwa mereka akan mendapat penghargaan serta uang pembinaan dalam jumlah yang lumayan banyak.

Mereka mendapat reward karena telah berhasil mengikuti program santri dan menjadi hafidz Alquran. Sehari sebelumnya, kedelapan napi didaulat mendapat penghargaan berupa uang pembinaan secara simbolis dari pimpinan UPI YPTK Herman Nawas.

Delapan Napi tersebut menerima uang tunai sebanyak Rp5 juta untuk yang belum berkeluarga, dan Rp 15 juta untuk yang sudah berkeluarga.

Ny HK, istri salah seorang napi mengatakan, awalnya dia menyangka ini cuma bercanda. Ia tidak percaya saat mendapat telepon dari Alfin (Kasub Binmaswat), agar datang ke Lapas untuk menerima reward, karena sang suami berhasil menjadi salah seorang hafidz Alquran.

"Saya tidak pernah membayangkan di dalam Lapas ini suami saya yang selama ini akrab dengan narkoba kini bisa menjadi seorang santri serta hafidz Alquran," ujarnya berkaca-kaca.

Hal serupa juga disampaikan ayah dari H, keluarga napi penerima reward lainnya. Setelah anaknya ditahan karena kepemilikan narkoba, mereka selalu mencemaskan keadaan putranya.

"Saya selalu membayangkan kehidupan penjara yang keras, saya takut anak saya dipukuli dan disiksa. Tapi setelah melihat bagaimana pembinaan yang dilakukan di  sini, saya malah bersyukur melihat dia kembali mengenal agama bahkan mampu hafidz Alquran," tuturnya.

Ia berharap melalui pembinaan yang dilakukan Lapas Muaro Padang, anaknya dapat memulai hidup yang lebih baik saat bebas nanti.

Sementara, Kepala Lapas, Arimin berpesan kepada keluarga agar dapat menggunakan uang pembinaan itu sebaik-baiknya.

"Hari ini kita mendampingi perwakilan dari UPI YPTK untuk menyerahkan uang tunai tersebut kepada pihak keluarga. Kita berharap uang tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya," ujar Arimin.

Ia juga menambahkan, melalui program - program pembinaan mental dan spritual, dapat membuat paradigma bahwa Lapas dapat menjadi kawah candradimuka.

Kalapas berharap di dalam Lapas orang bisa lebih mengenal Tuhan dan agama. Dengan demikian saat bebas nanti mereka bisa diterima keluarga dan masyarakat.

"Setiap orang pasti pernah salah langkah, di sini kita arahkan dan beri kesempatan mereka untuk memperbaikinya," tambah Arimin.

Arimin juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas bantuan dan atensi dari semua pihak yang mendukung program-program Lapas Muaro Padang.(MC Padang /RA/toeb).