Bupati Raja Ampat Luncurkan Program Bantuan Pangan Non Tunai 2019

:


Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Senin, 11 November 2019 | 18:38 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Raja Ampat, Infopublik - Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, meluncurkan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 2019 yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Raja Ampat, Senin (11/11/2019).

Program BPNT merupakan Program Kementerian Sosial Republik Indonesia yang penyalurannya melalui Dinas Sosial secara non tunai melalui Kartu Keluarga Sejahtera kepada  Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Peluncuran Program BPNT ini ditandai dengan penyerahan Kartu Keluarga Sejahtera kepada Ibu Teresia Mambraku, salah satu warga Raja Ampat, disaksikan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah serta seluruh peserta apel gabungan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 2019.

Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati menjelaskan, di dalam Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) ini, terdapat beras dan beberapa kebutuhan pokok dan diharapkan dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi Keluarga Penerima Manfaat.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Raja Ampat, Martha Sanadi menjelaskan, KKS merupakan Program BPNT yang dulu dikenal beras sejahtera. Dalam program kementerian dibantu pemerintah daerah menyalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Untuk KKS sendiri itu kita bagi tidak untuk semua masyarakat tetapi khusus untuk masyarakat miskin yang terdaftar di 2019, dan untuk BPNT baru sekitar tiga ribu lebih kartu yang kita sudah dapat dan terdaftar diserahkan di Bank BRI karena yang lain belum diverifikasi karena belum lengkap,” ujar Martha Sanadi.

Marta juga menjelaska, di kartu ini sendiri sudah ada Keluarga Penerima Manfaat per kartu dengan nilai nominalnya  RP110.000 per bulan, dengan menerima beras medium 10 kg ataupun juga 8 kg beras premium, tetapi jika mau diambil dengan 10 butir telur berasnya akan di kurangi menjadi 6 kg.  

“KKS ini nanti  kita akan salurkan kepada KPM yang suda ada nama-nama  dari kementerian dan akan dilanjutkan distribusi, KPM akan mengambil di warung warung yang sudah ditunjuk dan akan menggunakan Bank BRI,” jelas Martha Sanadi .

Ia pun menjelaskan, pengambilan ini juga tidak boleh dilakukan pendamping, tetapi oleh yang bersangkutan sendiri karena yang bersangkutan yang memegang kartunya. Inipun kata dia, akah dilihat lagi dan akan diatur cara penyaluran yang baik. "Penerima KKS di keluarga adalah ibu rumah tangga, dan berharap semoga bantun ini dapat meningkatkan perekonomian keluarga," ujarnya.

Martha berharap, bantuan ini bisa digunakan sebaik mungkin untuk kebutuhan – kebutuhan mendasar dan juga bisa meningkatkan ekonomi keluarga,” tambah dia. (Imha Alawohit/MC Kab.Raja Ampat)