Festival Nesek 2019, Perkuat Branding Kre’ Alang Sumbawa Go International

:


Oleh MC KAB SUMBAWA, Kamis, 31 Oktober 2019 | 17:51 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 1K


Sumbawa Besar, InfoPublik - Sebanyak 180 penenun lokal beradu keterampilan dalam ‘Festival Nesek’ atau Festival Tenun Tradisional Sumbawa 2019 yang berlangsung di lapangan sepak bola Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir, Sumbawa, Rabu (30/10/2019).

Acara yang di diselenggarakan oleh Asosiasi Penenun Tradisional Samawa (APDISA) Kabupaten Sumbawa tersebut, dibuka oleh Bupati Sumbawa H.M. Husni Djibril didampingi Wakil Ketua DPRD, Ketua Dekranasda Kabupaten Sumbawa, serta pimpinan OPD dan dan masyarakat.

Dalam sambutannya, Bupati Sumbawa, H.M Husni Djibril, B.Sc mengatakan, penunjukan Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir sebagai salah satu dari 8 (delapan) desa di seluruh Indonesia menjadi Desa Percontohan Pemajuan Kebudayaan oleh Kemendikbud RI merupakan sinyal, daerah memiliki potensi untuk berbicara banyak di level nasional bahkan internasional.

Disampaikan, tenun atau batik Sumbawa merupakan karya seni yang telah ada sejak dahulu kala dan mampu bertahan ditengah bermunculannya produk-produk tenun modern. Bupati menceritakan bagaimana kre’ alang menjadi produk yang laris terjual pada expo Deskranasda NTB yang digelar di Darwin Australia beberapa waktu yang lalu.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Sumbawa, Hj. Amien Rahmani Husni djibril menyatakan kebanggannya terhadap kiprah kain tenun khas Sumbawa atau Kre’ Alang yang saat ini sudah sampai ke level internasional.

“Berbanggalah menjadi warga Desa Poto, karena kerajinan Kre’ Alang asal Desa Poto telah berhasil go international”, ucapnya.

Untuk itu, Hj. Amien Rahmani berharap Pemerintah Kabupaten Sumbawa dapat memberi perhatian lebih pada masa depan Kre’ Alang yang telah mengharumkan nama Sumbawa di tingkat internasional.

Menurutnya, masih terdapat beberapa persoalan yang di hadapi industri Kre’ Alang di Sumbawa, seperti kurangnya modal bagi para pengrajin dan belum dipatenkannya produk Kre’ Alang sebagai kerajinan khas Sumbawa. Hal itu diharapkan dapat mengurangi beredarnya produk Kre’ Alang palsu yang di produksi daerah lain, yang saat ini marak beredar di masyarakat. (ra/mckabsumbawa)