Bupati Agam : Investasi terbesar kita adalah Sumber Daya Manusia

:


Oleh MC KAB AGAM, Sabtu, 19 Oktober 2019 | 21:36 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K


Jakarta, InfoPublik - Terpilih sebagai salah satu nominator Indonesia Visionary Leader 2019, bertempat di Auditorium Gedung Sindo Jakarta (15/10/2019), Bupati Agam, Indra Catri tampil memaparkan pandangan dan visinya selaku Bupati Agam di hadapan para panelis penilai yang terdiri dari kalangan akademisi, pengamat politik, birokrat, dan aktivis.

Tampil bergantian dengan beberapa orang kepala daerah lain seperti Wali Kota Semarang, Tanjung Pinang, Bupati Tulang Bawang, Banjar, Tapanuli Utara, Gubernur Jawa Timur dan Kalimantan Barat, Indra Catri tampil beda.

Seperti yang disampaikan oleh salah satu panelis Gun Gun Heryanto.

"Dari lima kepala daerah yang sudah tampil, saya akui presentasi yang disampaikan oleh Bupati Agam adalah yang paling unik," ujarnya mengawali penilaian.

Berbeda dengan kepala daerah lain yang memandang investasi sebagai masuknya modal investor ke suatu daerah, Indra Catri dengan tegas menyatakan bahwa investasi terpenting yang bisa kita miliki adalah investasi di bidang sumber daya manusia. Dan kita pemerintahlah yang bertindak sebagai investornya.

Lebih lanjut disampaikannya, bahwa kita semestinya tidak hanya memandang investasi sebagai masuknya modal untuk pembangunan pabrik dan industri. Tapi juga ada bentuk investasi lain yang tidak kalah penting.

"Sumber daya manusia kita. Anak kemenakan kita. Pada merekalah investasi terpenting harus kita tanamkan. Dan seluruh pemangku kdepentingan pemerintahan lah yang bertindak sebagai investornya,"tuturnya yang akrab disapa IC ini.

Sedikit berbeda dengan daerah lain, Agam memiliki sejarah panjang dalam melahirkan tokoh-tokoh pemikir berkelas dunia.

"Sejarah sudah mencatat itu. Tidak sedikit tokoh Agam yang berhasil menghasilkan konsepsi-konsepsi yang kemudian mendapatkan pengakuan dari dalam dan luar negeri. Maka bukanlah sesuatu yang aneh, jika kami di Agam berinvestasi pada SDM kami sendiri. Ada nama besar dan sejarah panjang yang harus kami jaga,"imbuh pemegang gelar Doktor Ilmu Pemerintahan ini.