Pariwisata Kabupaten Semarang Berdayakan Ekonomi Warga

:


Oleh MC Kabupaten Semarang, Jumat, 18 Oktober 2019 | 10:41 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 463


Ungaran, InfoPublik -  Pemkab Semarang memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan ekonomi kreatif warga dalam membangun sektor pariwisata. Diantaranya dengan mengajak warga membuat aneka produk cinderamata maupun kudapan khas setempat.

“Warga sekitar lokasi wisata ikut menikmati keuntungan dari adanya tempat wisata itu,” kata Sekretaris Daerah Gunawan Wibisono saat menerima kunjungan kerja Bagian Perekonomian Kabupaten Cianjur di Gedung Dharma Satya Kompleks Kantor Bupati Semarang di Ungaran, Jum’at (19/10/2019) pagi.

Menurut Sekda Gunawan Wibisono, pengembangan pariwisata berbasis ekonomi warga itu menjadi salah satu penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah yang cukup besar. Kontribusi sektor pariwisata Kabupaten Semarang saat ini tercatat mencapai 19 persen dan menduduki peringkat kedua setelah sektor industri.

Padahal sebelumnya berada di peringkat ketiga dibawah sektor pertanian. “Perkembangan ini menunjukkan usaha produktif sektor pariwisata yang berbasis ekonomi warga semakin menggeliat. Terutama pengembangan desa wisata yang semakin berkembang. Selain itu pengembangan destinasi wisata andalan juga tetap dilakukan,”ujarnya.

Saat ini, ada sekitar 35 desa wisata yang telah dan terus mengembangkan usahanya. Pemkab Semarang melalui Dinas Pariwisata melakukan pendampingan agar dapat menarik minat wisatawan berkunjung. Selain tempat dan atraksi wisata, juga dikembangkan kuliner dan kerajinan khas setempat guna mendongkrak daya tarik desa wisata.

Rombongan kunjungan kerja Bagian Perekonomian Kabupaten Cianjur terdiri dari 17 orang berbagai unsur dan dipimpin oleh Kepala Bagian Hilman Sujadi. Dikatakan oleh Hilman, karakteristik pariwisata di Kabupaten Semarang dinilai hampir sama dengan yang dimiliki Cianjur.

“Pariwsiata Kabuapten Semarang kami lihat berkembang pesat. Karakteristiknya juga tidak jauh berbeda dengan Cianjur. Kami ingin mengetahui pola dan strategi pengembangannya,” katanya.

Dia menerangkan, lokasi tujuan wisata di Cianjur yang terpencil dan jauh dari akses jalan utama menjadi kendala pengembangan. Sedangkan di Kabupaten Semarang, dengan kondisi yang hampir sama, pengembangannya justru lebih maju. Hilman berharap dapat meniru pola pengembangan yang dilaksanakan Pemkab Semarang untuk diterapkan di daerahnya.(*/junaedi/eyv)