:
Oleh MC KAB PEMALANG, Senin, 9 September 2019 | 19:50 WIB - Redaktur: Tobari - 489
Pemalang, InfoPublik - Kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang dialami masyarakat kecamatan Pulosari disebabkan musim kemarau seperti sekarang ini, tidak membuat warga Pulosari menjadi putus asa namun peristiwa ini dijadikan sebuah ajang pesta seni budaya dengan tajuk Festival Wong Gunung (FWG).
Tak ayal kreatifitas warga tersebut mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ikut hadir dalam pesta rakyat itu.
Ganjar mengakui warga Jawa Tengah tempatnya orang - orang kreatif yang memiliki jiwa seni tinggi. Jawa Tengah memiliki potensi budaya tradisional yang sangat berlimpah.
"Kalau semuanya dijadikan satu dan dilestarikan, tentu akan menjadi kekuatan besar. Dan hari ini saya terkejut, kisah kesulitan air karena kemarau saja bisa jadi pertunjukan sebagus ini. Ini kalau bukan Pemalang tidak bisa," katanya saat memberikan arahan di lapangan kecamatan Pulosari.
Pihaknya juga merasa bangga karena ada sebuah festival kebudayaan yang begitu menarik, digelar di daerah Iereng Gunung Slamet. Hal ini menunjukan bahwa kesenian tidak hanya ada di kota - kota besar saja, namun juga di pelosok daerah.
Semangat berkesenian seperti ini terus dikembangkan dan dilestarikan. Dan Jawa Tengah masih membutuhkan kesenian semacam ini.
"Selain untuk menarik wisatawan, kalau banyak pertunjukan seni, maka masyarakat akan bahagia", ungkapnya, Minggu, (8/9/20119).
Lebih lanjut Ganjar mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya terus mengawal program air bersih untuk kecamatan Pulosari yang sedang dikerjakan pemerintah pusat.
"Saya akan kawal sendiri program ini, agar dalam 1 hingga 2 tahun ke depan, daerah ini sudah tidak kesulitan air bersih lagi", ujarnya.
Semantara itu, Bupati Pemalang Junaedi membenarkan bahwa program penyaluran air bersih untuk Kecamatan Pulosari sudah berjalan. Dan tahun depan, program yang digarap pemerintah pusat itu diharapkan akan terwujud.
"Ya kami berharap program ini bisa mengatasi persoalan air bersih yang selama ini selalu menjadi momok masyarakat Pulosari," katanya. (MC Pemalang /toeb)
