Perpusdes Balecatur, Tak Hanya Tempat Membaca,Tapi Juga Berkarya

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 23 Agustus 2019 | 15:10 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K


Sleman, InfoPublik - Perpustakaan Desa Balecatur yang awalnya berada di ruang kosong belakang Kantor Desa Balecatur, sekarang telah berubah menjadi perpustakaan desa nomor satu di Indonesia. Keinginan kuat Kepala Desa menjadikan masyarakat Balecatur maju dalam bidang pendidikan, pengetahuan, dan perekonomian, membuahkan hasil sebuah perpustakaan kecil yang diberi nama Sumber Ilmu.

Tahun 2011, perpustakaan berdiri di Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman merekrut relawan, mencari donator buku, dan promosi di setiap kegiatan desa. Bantuan pertama dari Pemerintah Kabupaten Sleman kala itu adalah 1000 eksemplar atau 500 judul buku.

Tujuan utama dari Perpustakan Sumber Ilmu adalah mengubah citra perpustakaan bukan hanya tempat membaca tetapi juga tempat berkarya. Perpustakaan ini mempunyai moto “Maju Desaku bersama Sumber Ilmu”.

Kepala Desa Balecatur, Hj. Sebrat Haryanti menjelaskan untuk memajukan perekonomian desa dirinya melatih kreativitas masyarakat untuk berkarya. “Dengan tujuan kami meningkatkan perekonomian Balecatur sehingga kami sepakat dengan pengurus mengadakan Sekolah Kamis yang diikuti semua warga di Balecatur. Mereka juga berkeinginan keras memajukan perekonomian keluarganya,” jelas Sebrat saat ditemui di kantornya, Selasa (20/8/2019).

Program Sekolah Kamis yang aktif pukul 13.00–15.00 WIB ini diikuti sekitar 50 orang dari 18 padukuhan. Ini merupakan program unggulan perpusdes, dengan mengajak ibu-ibu untuk belajar bagaimana berkarya, seperti membuat keripik jamur dan aneka kerajinan tangan berbahan limbah plastik maupun kertas koran. Perpusdes juga mencarikan guru untuk melatih cara bisnis online agar tahu hasil karyanya dibawa kemana.

Perpusdes juga mempunyai program lain yaitu Sekolah Difabel. Sekolah ini membekali penyandang disabilitas dengan berbagai keterampilan, seperti memproduksi kembang gula cokelat dan hantaran perkawinan. Lalu, Program Kelompok Usaha Batik yang mana peserta kelas memproduksi batik sesuai apa yang mereka pelajari dari membaca di Perpustakaan Desa Balecatur.

Selain program-program di atas, Perpusdes Balecatur punya program unggulan lainnya, yaitu layanan perpustakaan motor dan mobil keliling, serta layanan kunjung untuk mengundang pengunjung ke perpusdes. Pengunjung yang mayoritas anak-anak ini datang setiap hari selasa dan kamis, atau kapanpun selama jam kerja.

Pun, terdapat layanan Pojok Baca yang terletak di Kafe 107, Batik Sekar Jatimas, TK Temuwuh, Paud Pedukuhan Jitengan, Pengelolaan sampah di Bisma Ngaran, TBM Ngluwih, Mushola Al Iqomah, dan Sukoreno Gamol Desa Wisata.

Pengelola Perpustakaan Sumber Ilmu, Susi Purwani, mengatakan perpusdes ini melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, bahkan dengan 11 TK dan 14 Paud untuk memberikan ilmu tambahan dari luar sekolah.

“Perpustakaan desa kita punya ruang audio visual untuk pembelajaran mereka, biar mereka tidak hanya menonton kurikulum 13 yang ada atau kurikulum dari masing-masing instansinya tapi kita memberikan sedikit refreshing bagi mereka,” kata Susi.

Fasilitas perpusdes dikatakan Susi terbilang mumpuni bagi para pengunjung. Perpusdes memiliki beberapa jenis ruang, seperti ruang sirkulasi, ruang koleksi dan kreativitas, serta ruang audio visual atau home theater. Tempat ini sekarang tercatat memiliki sekitar 7ribu judul buku dan katalog online yang berisi 96 judul e-book.

Ke depan, perpustakaan ini akan terus dikembangkan. Kepala Perpustakaan Desa Balecatur, Probowo Wulantopo sendiri mengharapkan berkembangnya perpustakaan ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat Balecatur dan sekitarnya. “Kami ingin mengembangkan kemanfaatannya kepada masyarakat dalam artian untuk pemberdayaan masyarakat Balecaur dan sekitarnya,” ujar Prabowo. (Rep Dias/Eyv)