Fajar Dari Indramayu Seorang Pemuda Unggul Pengusaha Kedai Kopi

:


Oleh MC KAB INDRAMAYU, Selasa, 20 Agustus 2019 | 19:13 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Indramayu, InfoPublik - Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi indikator keberhasilan suatu masyarakat yang mandiri dalam mengembangkan kemampuan menuju kesuksesan.

Keberadaan munculnya SDM di masyarakat tidak harus dipusatkan dalam pendidikan di lingkup perkotaan, yang maju dan menunjang infrastruktur untuk berkembangnya potensi masyarakat yang mampu berdaya saing.

Terkadang memanfaatkan kemajuan teknologi bisa saja, kemudian seseorang memiliki kemampuan dan menerapkan di kehidupannya langsung. Bahkan dikolaborasikan dengan hobi seorang pedesaan mampu memiliki usaha yang maju.

Hal inilah yang dibuktikan Fajar Dwi Mulyana seorang pengusaha muda asal Desa Mundakjaya Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu. Memiliki kedai kopi yang diracik sendiri dan tidak pernah sepi dari sejumlah pengunjung.

Kedai kopi itu dinamakan Kopi Badak yang berarti nama Blok Desa Mundakjaya jauh dari perkotaan keuntungan yang di dapat bisa mencapai Rp1.000.000 hingga Rp2.000.000 / hari.

"Kalau yang namanya orang jualan untuk pendapatan bersihnya Rp1 juta. Tetapi untuk hari ramai seperti bisa mencapai Rp2 juta," kata dia saat ngopi bareng. Selasa  (20/8/2019) malam.

Diceritakan Fajar, awal jualan kopi bermula dari hobi ngopi kemudian belajar ngopi dengan melihat di internet. Kemudian mencobanya dengan langsung bekerja di restoran kopi ternama Bandung Jawa Barat.

"Awalnya hobi kemudian iseng belajar di internet dan kerja. Pada akhirnya usaha sendiri membuka kedai kopi sampai saat ini," ungkap dia.

Fajar mengaku, awal pertama mengenal kopi adalah jenis kopi robusta dan seiring usaha berjalan banyak kopi dari daerah didatangkan langsung di tempat usahanya.

Menu yang disajikan pun bukan kalah main dengan kondisi kedai di pelosok desa banyak menu disajikan seperti, Vietnam Kopi, Kopi Murni V60, Kopi Amerikano, Kopi Tubruk, Kopi Latte sampai yang andalan Kopi Brangas Badak.

"Pertama kopi jenis robusta yang awal saya kenal, kemudian berjalannya wajtu kopi dari daerah lain yang saya datangkan. Sampai saya survei langsung untuk memperoleh kopi dengan kualitas baik. Demi ketersediaan menu kopi untuk para pelanggan," ungkapnya.

Dikatakan Fajar, bersama sang ibu tercinta sudah 2 tahun usaha kedai kopinya berdiri. Selain banyak menu kopi yang disediakan. Makanan sebagai peneman kopi bisa dipesan dan tidak kalah lezatnya dengan tempat-tempat rumah makan ternama.

"Sudah 2 tahun ini bersama ibu buka kedai kopi berdiri dan menyediakan makanan kekinian," kata dia.

Bahkan Fajar, dengan usia yang masih muda sudah mampu menyediakan lapangan pekerjaan. Total 7 orang sudah bekerja dengan sistem shift. Para pekerja ini sistemnya kerjanya shift. Ada yang shift pagi dan sore.

Sementara itu seorang pelanggan kopi asal Desa Amis Kecamatan Cikedung Cahyadi, mengatakan, kedai kopi badak menjadi tempat favorit untuk berkumpul bersama teman-teman dan cocok untuk bersantai sembari ngopi racikan langsung kopi murni.

"Beda ngopi di tempat lain pokoknya. Kedai kopi badak memiliki cita rasa yang khas terutama kopi murni racikannya ditambah suasana pedesaan yang alami membuat nongkrong nyaman," ungkapnya. (M.Toyib/Diskominfo Indramayu/toeb)