:
Oleh MC Kabupaten Semarang, Jumat, 19 Juli 2019 | 11:56 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 2K
Ungaran, InfoPublik - Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Kamis (18/7) siang telah menggelar pertemuan Penguatan Program Imunisasi Lintas Sektor dan Lintas Program di Lantai 2 Aula Dharma Satya komplek Setda Kabupaten Semarang Jl. Diponegoro 14 Ungaran.
Acara tersebut, mengundang peserta sedikitnya 20 bidan koordinator, 19 Tim Penggerak PKK Kecamatan, 6 dari OPD terkait, 4 orang dari organisasi masyarakat/keagamaan, dan 3 orang lintas program. Adapun narasumber yang hadir diantaranya dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Ketua Pokja KIPI Kabupaten Semarang dan dari Dinas Kesehatan Kabupaten sendiri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dr Ani Raharjo MPPM dalam undangannya menyebutkan, tujuan kegiatan adalah untuk menyampaikan kepada Puskesmas, lintas sektor dan lintas program mengenai kebijakan program imunisasi. Tujuan yang kedua, menyampaikan evaluasi program imunisasi, dan menyampaikan pentingnya imunisasi dasar lengkap dan lanjutan sebagai upaya pencegahan terhadap PD3I. Dan tujuan ke-(4) mengenai keamanan vaksin dan kejadian ikutan pasca imunisasi.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr Hasti Wulandari dalam arahannya mengatakan, imunisasi adalah upaya untuk menimbulkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi menurunkan kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Tujuan penyelenggaraan program imunisasi nasional, kata Hasti, untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian yang diakibatkan oleh PD3I. “ PD3I saat ini ada 9 jenis penyakit, diantaranya penyakit polio, campak, hepatitis B, tetanus, pertusis/batuk rejan, difteri, rubella/ campak jerman, pneumonia/radang paru, meningitis, dan radang selaput otak,” sebutnya.
Menurut Hasti, menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian karena PD3I sangat penting, karena dengan dikendalikannya PD3I maka akan berdampak positif terhadap penurunan angka kematian bayi dan balita,”paparnya, dengan materi bertopik “Kebijakan Dan Evaluasi Program.
Lebih lanjut Hasti menyampaikan, penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi dan Vaksin yang disediakan oleh Pemerintah antara lain, vaksin BCG mencegah Tuberkulosis, Hepatitis B mencegah Kanker hati, Polio mencegah polio (lumpuh), D mencegah difteri, P mencegah Pertusis (batuk rejan), T mencegah Tetanus, Campak rubella (MR) mencegah Campak, rubella, dan Hemofilus influenza type b mencegah Pneumonia, meningitis.
Sedangkan untuk penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (vaksinnya belum disediakan Pemerintah) antara lain, Vaksin Pneumokokus mencegah penyakit Pneumonia, (meningitis), Vaksin Cacar air (varisela) mencegah penyakit cacar air varisela, Tifus mencegah penyakit Tifus, Human papiloma mencegah Kanker Serviks (leher rahim), Hepatitis A mencegah Hipatitis A.
Staf Seksi Suveilans dan Imunisasi Dinkes Jateng, Budiyono dengan menyampaikan materi “Imunisasi Dasar Lengkap.”
Ketua Pokja KIPI (Kejadian Pasca Imunisasi) Kabupaten Semarang dr Agnes Fitri Sari Sp.A menyampaikan materi, “Rencana Kegiatan Imunisasi 2019.” Dengan hasil simpulan, keamanan vaksin merupakan hal penting dalam menjamin kelangsungan program imunisasi. Kejadian ikutan pasca imunisasi dapat terjadi pada semua vaksin dan harus dilaporkan. Prosedur pemberian imunisasi yang benar dapat mengurangi KIPI akibat kesalahan. Tenaga medis harus dapat memberikan penanganan KIPI yang sering atau yang mengancam jiwa, misalnya syok ana2laksis. (L)