Mahasiswa Harus Menjadi Penyiar Kebaikan Di Medsos

:


Oleh MC PROV NUSA TENGGARA BARAT, Rabu, 17 Juli 2019 | 09:22 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 1K


Mataram, infopublik - Kepala Kampung Media NTB, Fairuz Abadi mengatakan di era saat ini, mahasiswa memiliki peran penting memanfaatkan segala perkembangan teknologi yang ada, terutama teknologi informasi.

"Selain sebagai agen of change dan agen of control juga dituntut agar menjadi garda terdepan untuk mengabarkan hal-hal yang baik melalui media massa dan media sosial yang berkembang saat ini."kata Fairuz  saat menjadi narasumber seminar yang digelar Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram, Selasa (16/7/2019).

Menurutnya, seiring perkembangannya, informasi yang diakses oleh masyarakat menjadi tidak terbatas. Mana informasi yang layak diakses maupun tidak. Akhirnya penyebaran informasi hoax, fitnah, hinaan antar kelompok maupun individual juga mewarnai ruang publik. Sehingga penyalahgunaannya yang tidak terkendali, akan memberikan dampak negatif yang cukup luas.

"Orang jahat yang menyebarkan keburukan bukan karena hebat, tapi orang-orang baik yang tidak bersatu menyiarkan kebaikan. Oleh karenanya, mahasiswa harus bersatu menjadi penyiar kebaikan,"ujarnya.

Untuk itu, menurut Fairuz, merubah mindset mahasiswa ke arah yang lebih luas. Apalagi mahasiswa yang bergerak  pada bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam sangat diperlukan untuk mendorong masyarakat agar bijak dalam bermedia sosial.

Ia menilai, akses informasi yang tidak benar banyak menciptakan kegaduhan ditengah masyarakat. Sehingga harapan untuk menikmati informasi yang bermanfaat sepertinya sangat susah di akses, menurutnya karena sosial media yang menjadi sumber informasi masyarakat tidak dimanfaatkan dengan baik.

"Untuk merubah semua itu, butuh kesadaran bersama. Sebab informasi isinya hanya dua, yaitu mengajak orang berbuat baik dan menghentikan orang berbuat keburukan," ungkap Abu Macel.

Dihadapan 50 mahasiswa KPI itu, Abu Macel menjelaskan bahwa Generasi milenial saat ini banyak didominasi oleh mahasiswa sebagai usia produktif dalam memanfaatkan segala teknologi yang ada. Semua aktivitas tidak jauh dari akses jejaring sosial maupun online, karena semua serba cepat, akurat dan terpenuhi. Oleh karena itu, tanggung jawab mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi informasi ke arah yang positif perlu ditingkatkan. Kalau itu dapat dipenuhi, maka semua kebaikan akan dirasakan oleh masyarakat luas.

"Menjadi penyiar informasi yang baik pasti akan mencerdaskan generasi. Selain mencerdaskan, informasi yang bermanfaat juga memberikan perubaha pada peradaban yang modern," tegasnya.

Seminar dengan mengusung tema "Membangun Partisipasi Jurnalis Warga (Citizen Journalism) Media Massa dan Sosial" menjadi langkah awal, untuk mengukur sejauh mana partisipasi warga dalam mengabarkan tentang informasi bermanfaat, baik itu informasi keberhasilan desa dalam segala aspek, sosok inspiratif, kisah inspiratif dan berbagai macam hal yang mendorong orang lain untuk gemar berbuat baik.

"Seiring perkembangan media sosial yang semakin pesat, secara otomatis  memberi ruang bagi warga masyarakat untuk terlibat langsung sebagai penyampai kabar. Untuk itu langkah-langkanya adalah penyerapan informasi harus dari sumber-sumber yang jelas."tuturnya.

Menurutnya, cara untuk mengetahui informasi teknologi yang sangat banyak yaitu dengan memperhatikan alamat domain sebagai tanda yang diberikan untuk mengidentifikasi alamat (IP address) server komputer seperti web server atau email server di internet. Misalnya pemerintahan menggunakan domain go.id (government.Indonesia), Organisasi dengan domain or.id, sedangkan web nesw (website berita) menggunakan domain.com.

"Dengan mengetahui alamat domain tersebut, dapat dipastikan  bahwa informasi itu benar. Maka kita sebagai kelompok masyarakat penyampai kabar disebut sebagai jurnalis warga. Ini merupaka cara kita terhindar dari website abal abalan yang tidak bertanggung jawab atas informasi yang disuguhkan," jelasnya.

Selain itu, ia juga telah mengembangkan Citizen Journalism yang dituangkan ke dalam konsep pelayanan publik yang di kenal dengan portal Kampung Media. Portal yang ia gagas pada tahun 2008 silam itu telah mendapatkan berbagai penghargaan yang membanggakan.

Dalam perjalananya, Kampung Media berhasil menyabet berbagai penghargaan diantaranya, penghargaan Universal Service Obligation (USO Awards) dari Kementerian Kominfo tahun 2011, penghargaan 9 Top Inovasi Nasional Bidang Pelayanan Publik dari Kementerian PAN RB tahun 2014 dan diundang di beberapa negara sebagai narasumber.

Diakhir paparannya, Fairuz berpesan bahwa kebaikan yang diperoleh hari ini adalah kesadaran kita meninggalkan keburukan di masa lalu. Keburukan yang kita dapatkan hari ini adalah akibat kegagalan kita melakukan kebaikan di masa lalu. Jika ingim meraih kebaikan di masa yang akan datang, tinggalkan keburukan mulai saat ini."Maka jangan pernah lelah mengabarkan informasi bermanfaat meski satu kalimat," tutupnya.(MC NTB/YR).