Tidak Merokok Jadi Syarat Promosi Jabatan di Bonebol

:


Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Senin, 15 Juli 2019 | 08:09 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 2K


Bonebol, InfoPublik - Bupati Bone Bolango (Bonebol) Hamim Pou terus menyatakan perang terhadap merokok. Bukti keseriusan orang nomor satu di Kabupaten Bone Bolango ini, Bupati mensyaratkan ASN yang tidak merokok menjadi salah syarat promosi jabatan.

Apalagi Bonebol telah mendapatkan penghargaan dari Menteri Kesehatan. Kita bersyukur Bone Bolango menerima penghormatan yang luar biasa dari Kementerian Kesehatan. Hanya 2 provinsi dan 12 kabupaten/kota yang menerima penghargaan Pastika Parama.

Pemerintah daerahnya sudah berhasil membuat Perda kawasan tanpa rokok (KTR) dan mengimplementasikan. Jadi tidak boleh hanya buat Perda tapi harus mempraktekkan dan mengimplementasikannya.

Apa kata dunia, kan lucu dan ironi, kita sudah dimuliakan diberi penghargaan, tapi elit-elitnya pamer untuk merokok di tempat-tempat umum,"tegas Bupati Hamim Pou saat peresmian pemanfaatan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan beberapa bangunan baru di RSUD Toto Kabila, Minggu (14/7/2019).

Bupati didampingi Wakil Bupati Mohamad Kilat Wartabone, Ketua DPRD Faisal Mohie, Kajari Daniel Martua Hutagalung, dan Ketua TP. PKK Lolly Hamim Pou menyampaikan alasan kenapa terus mengkampanyekan untuk tidak merokok.

“Ini catatan bagi kita semua. Kenapa BPJS harus menaggung biaya yang cukup besar, hanya untuk membiayai sakit jatung saja. BPJS menghabiskan uangnya yakni Rp11,2 triliun hanya untuk jatung. Apa salah satu penyebab jantung? merokok,"ujar Bupati Hamim dan menambahkan, salah satu syarat mau naik jabatan atau promosi musti tidak boleh merokok.

Bupati menjelaskan, sekarang ini Indonesia tidak hanya menghadapi penyakit menular tapi penyakit yang tidak menular juga luar biasa masif-nya. Misalnya jantung, stroke, darah tinggi, ini penyakit tidak menular, tapi itu masuk peringkat ke 3 atau ke 4 pembunuh nomor satu, dan salah satu penyebabnya merokok.

Karena itu, kembali Bupati menyampaikan area Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ini akan diperluas, termasuk di lapangan olahraga.

Jadi diriset kesehatan dasar, sudah dirilis juga usia harapan hidup, angka harapan hidup orang Indonesia itu 71 tahun. Tapi disitu juga terungkap rata-rata di Indonesia itu, mulai sakit pada usai 62 tahun. Itu artinya selama 9 tahun sampai dia meninggal sakit terus itu. Berapa banyak biaya pengobatan selama 9 tahun itu.

Kalau ada orang sakit, biar dia kaya, langsung jatuh miskin karena biaya pengobatan. Karena itu, kita kembali ke awal mari biasakan hidup sehat dari hal sederhana, misalnya senam aerobik.

”Jadi olahraga rutin, sepeda, jogging, aerobik, berenang, jalan pagi, kemudian makan sayur dan buah. Kemudian setiap bulan kita datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kesehatan, untuk memeriksakan jatung, darah tinggi, kolestrol, asam urat, dan tidak merokok,”tutup Hamim Pou. (MC Bone Bolango/Kadir/Eyv)