Wujudkan Kota Layak Anak, LPA NTB Inisiasi Gerakan Jam Main Kita

:


Oleh MC PROV NUSA TENGGARA BARAT, Kamis, 11 Juli 2019 | 14:35 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Mataram, InfoPublik - Kecenderungan generasi muda terutama anak-anak yang kian tergantung pada gawai membuat Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Nusa Tenggara Barat (NTB) meluncurkan gerakan Jam Main Kita.

Gerakan ini akan diinisiasi pada 18 Juli 2019, dalam peringatan Hari Anak Nasional (HANI), sebagai upaya membangkitkan kembali permainan tradisional anak yang sudah mulai punah.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak NTB Sahan S.A mengatakan, anak-anak saat ini cenderung lebih suka berdiam diri di dalam ruangan sambil bermain gawai. "Karena kodratnya anak-anak adalah bermain. Maka seharusnya tidak hanya mengeluarkan energi di jarinya saja tapi seluruh tubuhnya juga," ujarnya di Mataram, Rabu (10/7/2019).

Sahan menjelaskan, adanya Jam Main Kita ini, juga mendorong anak-anak kembali bergaul dan bermain dengan teman sebayanya. Sehingga bisa terjalin keakraban serta kedekatan.

Anak-anak lanjut dia, akan diajak untuk bermain berbagai permainan tradisional yang belum pernah dimainkan sebelumnya. "Sekarang banyak anak-anak tidak tahu permainan tradisional seperti patok lele, selodor dan lainnya," tambah dia.

Gerakan Jam Main Kita ini sebelumnya telah diluncurkan oleh LPAI bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018  di Istana Negara.

Di NTB, gerakan ini akan dijadikan pilot project sekaligus sebagai agenda tahunan, sebagai motivasi untuk anak, orang tua dan keluarga. Bagaimana membangkitkan anak agar tidak terjerumus untuk berbuat hal yang tidak diinginkan. Tidak bermain hp dan elektronik saja, karena itu membahayakan kalau terlalu intens. Bisa jadi jiwa anak akan terganggu," katanya.

Gerakan ini juga sebagai gagasan produktif dalam mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kabupaten/kota layak anak untuk NTB gemilang, yang tertuang dalam misi keenam gubernur dan wakil gubernur NTB dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) NTB 2019- 2023, yakni gemilang pembangunan sosial budaya.

Kriteria kabupaten/ kota layak anak adalah yang ramah dan memenuhi hak-hak anak seperti adanya tempat bermain untuk anak-anak, ruang terbuka hijau, pelayanan kesehatan dan Pendidikan yang mudah diakses. "Di NTB seluruh kabupaten/kota sudah mencanangkan, memang kalau kemarin-kemarin ada yang belum berjalan, tapi sekarang sudah mulai jalan semua," kata Sahan.

LPA NTB berharap momentum HANI 2019 dapat menjadi wadah bagi seluruh komponen baik pemerintah maupun masyarakat untuk lebih mencintai dan menyayangi anak-anak mereka. Sehingga kekerasan terhadap anak bisa ditekan. (luk-tim media)