Temanggung, Tuan Rumah PIRR Jawa Tengah Tahun 2019

:


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Kamis, 11 Juli 2019 | 07:22 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 960


Temanggung, InfoPublik -Perkemahan Ilmiah Remaja Regional (PIRR) tahun 2019 diadakan di Kabupaten Temanggung selama tiga hari dimulai dari tanggal 8 - 10 Juli 2019. Pembukaan PIRR diadakan di Graha Bhumi Phala Kompleks Kantor Bupati Temanggung, Senin, (8/7/2019).

Gedung Graha Bhumi Phala dipadati oleh peserta PIRR dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah. Acara pembukaan PIRR tahun 2019 yang dibuka oleh Heri Ibnu Wibowo selaku Wakil Bupati Temanggung juga dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Kabupaten Temangggung, Pimpinan DPRD, para Ketua Komisi dan Ketua Fraksi DPRD Kabupaten Temanggung, Sekretaris Daerah, Para Asisten.

Kemudian Staf Ahli Bupati dan segenap Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Temanggung, Sekretaris Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Kepala Bappeda kabupaten/kota se-Jawa Tengah, Pimpinan instansi vertikal, Camat dan Kepala Desa/Lurah di wilayah kerja Kabupaten Temanggung, Para Instruktur dan Peneliti LIPI, serta Kepala Sekolah SMK Swadaya Kabupaten Temanggung beserta jajarannya.

Heri Ibnu Wibowo mewakili Bupati Temanggung, Muhammad Al Khadziq, yang tidak bisa hadir dikarenakan ada tugas, menyambut baik antusias para instruktur LIPI dan para peserta PIRR yang datang ke Temanggung. PIRR merupakan hasil kerjasama antara LIPI dengan Pemerintah Kabupaten Temanggung untuk mengajak para remaja yang ingin memenuhi rasa keingintahuannya tentang riset. Dengan mengikuti PIRR, para peserta akan belajar merancang sebuah penelitian, mendalami metodologi penelitian, dan menyusun karya tulis ilmiah yang benar hingga menjadi sebuah laporan penelitian yang menarik.

“Instruktur-Instruktur dari LIPI akan memberikan pembinaan dan pemahaman mendasar mengenai metodologi penelitian ilmiah serta etika penelitian di Bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Selain itu, akan dilakukan pelatihan penelitian di lapangan dan pembimbingan untuk menulis karya tulis ilmiah, juga kegiatan workshop guru bagi guru pembimbing,“ jelas Heri Ibnu Wibowo dalam sambutannya.

Beberapa inovasi kreasi karya anak Temanggung dan potensi daerah yang terkenal, baik tingkat nasional maupun internasional antara lain :

Singgih Kartono lelaki asal Dusun Kelingan, Desa Kandangan, Kecamatan Kandangan, alumnus Desain Produk ITB sukses dengan wooden radio (radio kayu). Singgih Kartono kembali melahirkan karya inovatif berbahan bambu (sepeda bambu unik), salah satunya bernama Rodacilik, Rodacilik berhasil memenangkan penghargaan G-Mark Best 100 pada Good Design Award di Jepang.

Mardiono lelaki asal Dusun Grubug, Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu yang hanya tamatan kelas 3 sekolah dasar (SD), mampu menggerakkan segala upayanya untuk merangkai Sangro mesin sangrai kopi yang berkelas, adapula mesin perajang tembakau yang sudah banyak pembelinya dari sejumlah daerah. Mesin sangrai kopi Sangro produknya mengantarkan Mardiono sebagai inventor dan mampu meraih juara II lomba kreasi dan inovasi (Krenova) tingkat nasional.

Dua wakil dari Temanggung meraih penghargaan nasional, Mustofa asal Dusun Kemloko Desa Soborejo Kecamatan Pringsurat sebagai juara pertama dan Muhammad Yusuf Fauzan asal Desa Mergowati Kecamatan Kedu sebagai juara kedua untuk kategori kopi robusta dalam Kontes Kopi Spesialti Indonesia (KKSI) 2018 yang digelar Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kako (Puslitkoka).

Temanggung membawa tembakau asal Lamuk Gunung, Kecamatan Temanggung berhasil meraih juara satu dengan kategori tembakau lauk dalam festival tembakau yang diselenggarakan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng di Balkondes Wringinputih Borobudur Tahun 2018.

Kopi Gesing Kandangan yang pernah mendapat kejuaraan Award Winning Coffee dalam World of Coffe (WOC) Award 2016. Waloeh Coffee produk omah kopi Waloeh peraih juara 1 (satu) Festival Kopi Temanggung Tahun 2017.

Kerajinan batik tulis dan cap khas Temanggung yang terkenal dengan motif batik tembakau atau sering disebut batik Mbako yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibanding batik pewarna kimia dan sudah terdistribusikan ke seluruh wilayah Jawa Tengah hingga ke luar negeri seperti: Amerika Serikat, Jepang, Thailand dan Swiss.

Wabup berharap dalam acara ini agar setiap peserta dapat memanfaatkan kesempatan dengan baik, yakni menyerap ilmu dari para pakar LIPI serta wadah saling kenal dengan peserta lain dari 23 kabupaten/kota seluruh Jawa Tengah.

“Pesan kami kepada para peserta PIRR, berpikirlah dan bertindak secara out of the box. Berpikir kreatif, bertindak inovatif, tidak mudah putus asa, serta selalu ceria atau cerdas, dan asyik. Kita tidak pernah tahu bahwa 5, 10, atau 20 tahun dari sekarang, mungkin kalian atau teman-teman yang duduk di samping kalian akan menjadi orang-orang yang berpengaruh dan menjadi pemimpin bangsa Indonesia, imbuhnya. (MC TMG/Penulis : Cahya/Foto : Ajik, editor :Ekape/Eyv)