Pengembangan Peternakan Sapi Salah Satu Jurus Menurunkan Kemiskinan

:


Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Kamis, 20 Juni 2019 | 20:42 WIB - Redaktur: Tobari - 456


Buol, InfoPublik – Semangat empat daerah yang tergabung Badan Kerja Sama Utara-Utara (BKSU), yakni Kabupaten Boul, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo Utara, dan Kabupaten Bolmong Utara sangat luar biasa.

Terlebih semangatnya dalam mengembangkan peternakan sapi, karena BKSU percaya bahwa sapi ini salah satu cara ampuh sesuai dengan kultur dan budaya masyarakat di empat daerah itu sangat cocok menjadi salah satu jurus untuk menurunkan kemiskinan.

Hal ini dikatakan Bupati Bone Bolango Hamim Pou saat menjadi narasumber dalam pelaksanaan workshop Badan Kerja Sama Utara-Utara (BKSU), yang digelar di Hotel Sri Utami, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, Kamis (20/6/2019).

Workshop tersebut, mengangkat tema "Kerja Bersama Kita Bangun Sentra Pengembangan Peternakan Sapi dan Perikanan Budidaya di Wilayah Utara-Utara".

Hamim mencontohkan, semangat dalam mengembangkan peternakan sapi ini, misalnya di Bone Bolango sejak Bupati yang lama sebelum dirinya menjadi Bupati, itu sudah memborong sebanyak 5.000 ekor sapi dalam setahun lewat APBD.

”Sebanyak Rp25 miliar diinvestasikan untuk beli sapi sebanyak 5.000 ekor dan dibagilah ke masyarakat. Walaupun pendekatannya waktu itu belum cukup pas, karena Kepala Desa dan Sekretaris Desa juga dapat,” kata Hamim.

Sementara dimasa kepemimpinannya dalam 5-6 tahun terakhir ini, pihaknya sudah membeli sapi hampir 12.000 ekor. Di dua tahun terakhir ini kami pemerintah daerah berkolaborasi dengan dana desa. Tahun lalu kita beli sebanyak 6 ribu ekor sapi.

Kemudian diberikan ke tiap-tiap rumah tangga miskin dua ekor sapi. Tapi ada syaratnya antara Kepala Desa dan penerimaan bantuan sapi tersebut, dimana dalam dua tahun kemudian dia harus berani keluar dari rumah tangga miskin.

”Ini salah satu metode kami di Bone Bolango untuk mengurangi angka kemiskinan,” kata Hamim Pou.

Disaat yang sama juga, lanjut Hamim, mulai tahun 2018 yang lalu, pihaknya sudah menyiapkan mini ranch pengembangan sapi di Bone Bolango, yakni sekitar 700 hektare.

Tapi yang lebih maju lagi Kabupaten Buol, dimana Bupati-nya sudah berinvestasi sekitar Rp50 miliar untuk ranch pengembangan sapi potongnya.

Tentu semangat BKSU ini perlu dukungan dari Kementerian Pertanian, khususnya Dirjen Peternakan. Karena tidak mudah berinventasi di sapi ini.

Karena pihaknya harus mengorbankan sektor-sektor yang lain dan memprioritaskan APBD yang terbatas ini untuk berinvestasi di sapi tersebut.

Apalagi program ini tidak hanya semata program pemerintah daerah, tapi ini program pemerintah pusat bagaimana kita untuk terus membatasi atau mengurangi impor daging sapi.

Olehnya itu, potensi-potensi daerah ini harus diakomodir, harus dihargai sebagai usaha untuk meringankan tugas pemerintah pusat.

Olehnya itu, perlu disuport oleh Kementerian Pertanian dan mitra-mitra yang bergerak disektor peternakan. Tidak mudah untuk menyisihkan dari APBD terbatas untuk berinvestasi dipembelian sapi tersebut. Makanya BKSU, gencar sekali buat pertemuan dan lokakarya.

”Mohon dukungan dari Kementerian Pertanian untuk kami di empat daerah ini supaya betul-betul identitas kami sebagai kabupaten penghasil sapi di Indonesia, khususnya di Indonesia Timur ini bisa semakin jelas,” urai Hamim Pou. (MC Bone Bolango/Kadir/toeb)