Aparatur Negara Dituntut Mengikuti Perkembangan TI

:


Oleh MC Kabupaten Semarang, Senin, 17 Juni 2019 | 14:59 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K


Ungaran, InfoPublik – Tantangan pembangunan dewasa ini dirasakan semakin kompleks. Kita saat ini menghadapi fase transisi demokrasi yang telah merubah peta perpolitikan di Indonesia. Kita saat ini tengah menghadapi euforia keterbukaan informasi, sejalan dengan bergulirnya arus globalisasi dengan segala implikasi positif dan negatifnya.

Dari semua itu, sebagai aparatur negara dituntut selalu menyesuaikan diri dengan bergulirnya arus globalisasi, terutama penguasaan Teknologi Informasi (TI).Sebagai aparatur negara kita selalu mengikuti dan menyesuaikan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan memberikan pelayanan kepada masyarakat segala lini, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Kita akan ketinggalan jika masih menggunakan cara-cara manual/konvensional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini menjadi tantangan sekaligus menjadi tuntutan masyarakat terhadap pemerintah dalam pelayanan publik.

Hal ini disampaikan Bupati Semarang, dr H Mundjirin ESSpOG saat Apel Bersama (17-an) di halaman Kantor Bupati Semarang di Ungaran, Senin (17/6/2019) pagi. Peserta apel dari unsur Satpol PP dan Damkar, ASN di lingkungan Setda, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Kominfo, dan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, serta Dinas Tenaga Kerja.

Lebih lanjut disampaikan Bupati, kita patut bersyukur kepada Allah Swt atas kondisi dan perkembangan pelayanan publik di Kabupaten Semarang yang semakin. Hal ini dibuktikan dengan penilaian dari Ombudsmen RI terhadap kinerja beberapa pelayanan publik di lingkungan Pemkab Semarang bahwa Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mendapatkan zona hijau, berarti mendapatkan nilai bagus; bahkan oleh Kementerian PAN-RB, Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa mendapat nilai A. Sedangkan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil nilai B.

Diharapkan Bupati Mundjirin, Perangkat Daerah yang sudah mendapatkan prestasi/penilaian yang baik tersebut, dapat mempertahankan dan sekaligus meningkatkan kinerja pelayanan publiknya. “Begitu juga bagi Perangkat Daerah yang lain yang belum bisa meraih prestasi jangan patah semangat, terus bekerja keras meningkatkan kualitas pelayanan meminimalisasi keluhan masyarakat,”ujarnya.

Dikatakannya, upaya peningkatan kualitas pelayanan publik dibangun melalui penyediaan SDM, anggaran, sarana dan prasarana pelayanan publik yang memadai. Peningkatan performa petugas pelayanan publik juga perlu ditingkatkan, diantaranya petugas dalam melayani masyarakat dengan senyum, ramah, sopan, dan cekatan, masyarakat merasa puas atas pelayanan pemerintah. Selain aspek anggaran , sarana dan prasarana dan sumber daya manusia juga perlu dibangun pelayan public berbasis tenologi informasi. Karena dengan pelayanan yang berbasis teknologi dan informasi maka pelayanan public akan lebih akuntabel dan transparan.

Untuk mendukung berbagai upaya meningkatan kualitas pelayanan publik, kita jangan bekerja secara parsial, harus bekerjasama diantara Perangkat Daerah Kabupaten Semarang. Konsep kerja pelayanan poblik kedepan kita tidak bisa bekerja secara parsial tetapi kita harus membangun jaringan kerja (networking) untuk meningkatkan pelayanan publik.

Bupati juga menyampaikan, bahwa tanggal 22 Mei 2019 yang lalu,ditetapkan oleh PBB sebagai Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, tema, “Keanekaragaman Hayati Makanan Kita dan Kesehatan Kita” (Biodiversty, our food, and our health). Makanan dan kesehatan sebagai kualitas Utama, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan manusia.

Maksud dan tujuannya adalah untuk menyebarluaskan pengetahuan dan kesadaran tentang ketergantungan pangan dan kesehatan, berkaitan dengan keanekaragaman hayati dan ekosistem sebagai penyedia sistem hayati dan lingkungan untuk kesejahteraan manisia yang berkontribusi dalam pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan SDGS ( Sustainable Development Goals). Perubahan iklim, penyediaan air bersih dan bebas dari kelaparan.

Keanekaragaman Hayati merupakan bagian penting dalam rantai kehidupan manusia terutama Life Support system seperti rantai Pangan, siklus hydrologi, dan siklus energy, yang mempunyai manfaat fital saling melengkapi bagi keberlanjutan Hidup manusia, hewan dan tumbuhan serta mikro organism baik kebutuhan primer maupun sekunder.

Bupati menyebut, keanekaragaman hayati di Kabupaten Semarang ada kurang lebih 118 jenis tumbuhan, dan spesifikasi 65 spesies yang perlu dilindungi keberadaannya. “Ada 253 jenis hewan yang teridentifikasi dan 15 spesies yang terancam punah dan harus dikontrol kelangsungan hidupnya, seperti Elang Jawa, Julang emas, Kupu triodes Helena, dan trenggiling. Keaneka Ragaman hayati adalah amanah merupakan kebutuhan kita bersama untuk memberikan perhatian dan meningkatkan kepedulian kita terhadap keanekaragaman hayati di lingkungan terdekat kita masing-masing yang harus selalu kita jaga kita lestarikan demi ketersediaan pangan dan kesehatan kita,"ujarnya. (L/Eyv).