100 Guru Se-Hamente Kolang Ikuti Seminar Pendidikan

:


Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Jumat, 7 Juni 2019 | 12:33 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Manggarai Barat, InfoPublik - Sekitar 100 guru PAUD, SD, SMP dan SMA dari Kecamatan Kuwus dan Kecamatan Kuwus Barat, Manggarai Barat, mengikuti seminar Pendidikan di Ranggu Kelurahan Golo Ru'u .

Divisi Pendidikan dan Literasi "Komunitas Ata Kolang' (KONTAK) rencananya menggelar Seminar, pada Jumat (7/6/ 2019), di Aula Paroki Tri Tunggal Maha Kudus Ranggu.

Seminar ini merupakan upaya untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas tenaga pengajar, kata Ketua divisi pendidikan KONTAK Benyamin Andar , kepada kominfo Mabar, Kamis (6/6/2019).

Ia mengatakan,seminar itu menghadirkan Pengajar Senior dari Universitas Bina Nusantara Jakarta Dr.Agustinus Bandur, Ph.D mengusung tema 'Quo Vadis Pendidikan Kita' .

"Seminar tersebut nantinya akan membahas tentang sistem kurikulum pendidikan terbaru, dan implementasinya yang cocok untuk daerah pelosok desa, agar bisa bersaing dengan SDM pendidikan di kota, baik dari segi intelektual maupun karakter," jelas Benyamin.

Lebih lanjut Ia mengatakan,seminar ini sebagai ajang bertukar pikiran antar pemateri dan para pelaku pendidikan, kegiatan seminar ini juga menjawab kebutuhan para guru akan tuntutan sertifikasi.

Dalam seminar ini diharapkan pengajar mendapatkan strategi untuk memotivasi siswa dengan cara mengajar yang benar dan tidak membuat siswa cepat jenuh.

Sementara itu,Leonardus Dagung staf pengajar dari PAUD Santo Leonard,mengatakan dunia pendidikan yang juga masuk dalam revolusi industri 4.0 perlu didukung kemampuan para pendidik yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan era digital saat ini.

Leonardus mengatakan bahwa era revolusi industri 4.0 saat ini berdampak pada beberapa hal dalam dunia pendidikan diantaranya pembelajaran akan bergerak dari kelas ke dunia maya, peran guru akan tergantikan oleh teknologi skype, zoom, video conference.

Menurutnya standar sarana dan prasarana, juga rasio guru siswa menjadi kurang relevan. Keberadaan E-library secara perlahan dapat mematikan perpustakaan konvensional, selain itu proses pendidikan akan bergeser dari padat karya ke padat teknologi bisa jadi pendidik dan tenaga kependidikan terancam kehilangan pekerjaan,katanya.

Di katakanya guru dituntut dapat mempersiapkan siswa agar siap memiliki keterampilan, kecakapan abad 21, selalu kritis, memiliki jati diri, analitis, inovatif, komunikatif serta memiliki rasa berkolaborasi.

Peran guru di masa sekarang sebagai pengajar, guru sebagai katalisator atau memberi nilai moral pada siswa .guru sebagai penghubung, guru sebagai fasilitator atau sebagai teman, memberi contoh pada siswa, dan guru sebagai penjaga yang membantu siswa berusaha menghadapi situasi di masa sekarang.

Untuk itulah diperlukan upaya pendidikan dalam menjaga dan membangun akhlak mulia yaitu kurikulum, proses pembelajaran dan sistem evaluasi harus merujuk pada tujuan pendidikan nasional yaitu iman, taqwa, akhlak mulia, cerdas, dan sebagainya.

Kurikulum merujuk pada 4 nilai dasar yaitu iman, ilmu, amal dan ikhlas. Para guru harus mengajar dengan hati, teladan dan logika yang benar, harapnya. Leonardus menyampaikan apresiasi kepada divisi pendidikan dan Literasi KONTAK .

"Ini langkah strategis untuk memajukan pendidikan di Hamente Kolang, seminar tersebut dapat memberikan energi positip serta angin segar kepada pengajar se hamente Kolang," ucapnya.

Selain itu,salah seorang pengajar dari SMAK Santisima Ranggu,Yohanes Budiman mengatakan program kerja divisi pendidikan dan Literasi KONTAK yang menggelar seminar pendidikan di Rangggu cukup signifikan bagi penguatan, spirit, motivasi, disiplin dan tanggungjawab bagi seorang pengajar untuk menjadi yang terbaik.

"Saya sebagai pribadi, sangat bersyukur dengan program dan kegiatan divisi pendidikan dan divisi literasi kontak ini. Saya berharap referensi dan wawasan baru akan dapat kami peroleh dari output kegiatan seminar besok," ujar yohanes Budiman. (mckabmanggaraibarat/Hans/ toeb)