Ubah Sampah Jadi Souvenir, Diskumperindag Boalemo Latih Masyarakat Wonosari

:


Oleh MC KAB BOALEMO, Jumat, 17 Mei 2019 | 03:21 WIB - Redaktur: Tobari - 681


Tilamuta, InfoPublik – Berbagai macam cara yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Boalemo untuk memberdayakan masyakaratnya seperti mengubah sampah sisa hasil panen pertanian menjadi souvenir.

Untuk itu , Dinas Kumperindag Boalemo menggelar pelatihan membuat kerajinan dengan mendaur ulang sampah bagi masyarakat Kecamatan Wonosari, Selasa (14/5/2019), di Kantor Camat Wonosari.

Bekerja sama dengan Dekranasda Boalemo dan Lembaga Pendidikan Pelatihan (LPP) Sweet Media, kegiatan tersebut bertujuan untuk mencetak pengusaha baru yang siap produk dan pasar serta mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM).

“Kegiatan pelatihan kerajinan ini diharapkan bisa menciptakan tenaga-tenaga terampil yang dapat mengubah bahan lokal sisa hasil panen menjadi satu produk yang bermanfaat,” ujar Kadis Kumperindag Boalemo Musafir Bempah.

Dia menjelaskan, jika hal tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka kegiatan ini akan bisa menambah penghasilan serta meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat Kabupaten Boalemo.

“Ini tentunya bisa menambah pendapatan masyarakat khususnya ibu-ibu yang kebetulan tadi paling banyak mengikuti pelatihan tersebut,” kata Musafir Bempah.

Direktur LPP Sweet Media, Van Sweet Pulubuhu, mengatakan pihaknya telah melakukan pelatihan yang sama di beberapa kota lainnya, dan kali ini untuk Kabupaten Boalemo pelaksanaannya dipusatkan di Kecamatan Wonosari.

Selama ini, pihaknya memberikan pelatihan terutama pemberdayaan kaum perempuan. Kenapa yang kami angkat adalah perempuan ? karena di Gorontalo ini umumnya paling banyak ibu-ibu yang kesehariannya sebagai IRT dan kami rasa perlu diberikan keterampilan tambahan.

Van Sweet menambahkan, untuk bahan baku yang digunakan bisa memanfaatkan sampah sisa hasil panen perkebunan seperti kulit jagung yang tidak diambil para petani.

Gorontalo terutama di Boalemo itu penghasil jagung dan saat ini dari tanaman jagung tersebut yang dimanfaatkan hanya buahnya saja, kulitnya tidak dimanfaatkan bahkan hanya dibakar. “Nah melalui program kami, kulit jagung bisa dibuat menjadi kerajinan souvenir berupa Bros dan Gantungan Kunci,” ujarnya.

Alasannya menggunakan kulit jangung, puteri Gorontalo yang sudah menetap di Jakarta tersebut mengatakan, selain untuk mengangkat kearifan lokal juga bahan-bahan tersebut sangat mudah ditemukan sehingga proses produksi kerajinan souvenir lebih cepat.

“Kalau kita mengambil bahan-bahan dasar dari luar daerah, tentunya kita akan mengalami kendala dalam proses pembuatan porduk-produk tersebut, olehnya itu kami memberdayakan produk-produk yang bahan bakunya berasal dari daerah Boalemo itu Sendiri,” katanya. (MCBoalemo/Hlapasau/toeb)