RS Raja Ahmad Thabib Siapkan Ruang Isolasi Pasien Cacar Monyet

:


Oleh MC PROV KEPULAUAN RIAU, Rabu, 15 Mei 2019 | 08:40 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 271


Tanjungpinang, InfoPublik - Mengantisipasi penyebaran virus cacar monyet (monkeypox), Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) kota Tanjungpinang, menyediakan ruangan isolasi di Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kepala Diskesdalduk KB Tanjungpinang, Rustam mengaku telah berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Kepri untuk menjadikan RS Raja Ahmad Thabib sebagai rujukan sebagai penyedia ruangan isolasi.

"Kami meminta Dinas Kesehatan Provinsi supaya mengaktifkan RS Raja Achmad Thabib sebagai tempat rujukan apabila ada temuan virus itu," kata Rustam Senin (13/5/2019).

Selain menyediakan ruang isolasi, Rustam menyatakan perlu dilaksanakan pengasawan Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang yang merupakan pintu masuk dari Malaysia dan Singapura. Di pelabuhan juga dia katakan harus disiagakan alat thermal scanner.

Rustam menyatakan belum ada ditemukan adanya warga yang terjangkit virus cacar monyet. Ia mengimbau Puskesmas dan rumah sakit di Tanjungpinang untuk cepat tanggap terhadap pasien yang mengeluh demam disertai gejala ruam pada kulit yang spesifik seperti cacar.

"Terlebih lagi pasien itu memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri," ujarnya.

Seperti diketaui, Monkeypox atau cacar monyet adalah virus yang mirip dengan cacar. Virus ini sebenarnya sudah diberantas pada 1980. Virus tidak menyebar dengan mudah dari orang ke orang, tapi dalam kasus yang langka, virus ini dapat berakibat fatal.

Infeksi virus cacar monyet pada manusia hanya pernah dilaporkan 3 kali di luar Afrika yaitu di Amerika Serikat, Inggris, dan Israel. Demikian keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang berbasis di AS.

Cacar monyet biasanya berlangsung selama 2-4 minggu, dimulai dari demam dan sakit kepala lalu berlanjut ke benjolan kecil (pustula) yang menyebar ke seluruh tubuh.

Belum lama ini, virus ini ditemui diidap salah seorang warga Singapura sehingga Kepulauan Riau mewaspadai masuknya virus ini. (asiik 3)