Angin Puting Beliung Hantam 28 Rumah Di Desa Ohoirenan

:


Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Senin, 6 Mei 2019 | 21:25 WIB - Redaktur: Tobari - 687


Langgur, InfoPublik - Bencana alam terjadi di Desa Ohoirenan Kecamatan Kei Besar Selatan Kabupaten Maluku Tenggara memporak poranda 28 rumah sehingga mengalami kerusakan ringan dan berat, akibat angin puting beliung yang menghantam desa tersebut, Minggu (5/5) pukul 15.30 WIT.

Hal ini disampaikan penjabat Kepala Ohoi/Desa Ohoirenan Nico Ubro saat menerima kunjungan Bupati Maluku Tenggara bersama Organisasi Perangkat Daerah terkait dan pihak TNI/Polri yang hadir melihat langsung peristiwa tersebut di Ohoirenan, Senin (6/5).

Dalam penjelasannya, Nico Ubro membenarkan peristiwa ini dan mengharapkan Pemerintah Daerah dapat memberikan perhatian kepada para korban rumah yang rusak sedangkan untuk korban jiwa tidak ada.

Pihaknya juga belum dapat memastikan besaran kerugian yang dialami masyarakat karena kerusakan rumah warga berfariasi mulai dari atap rumah, dinding dan material lainnya.

Selain itu pada saat kunjungan tersebut, Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun menyampaikan bahwa kondisi geografis daerah Kabupaten Maluku Tenggara yang terdiri dari pulau-pulau, sehingga tim Pemerintah Daerah harus melewati laut dan daratan baru tiba dilokasi kejadian yaitu Desa Ohoirenan.

Maka atas kepeduliaan Pemerintah Daerah Bupati Thaher Hanubun, dan dirinya harus turun langsung melihat peristiwa ini, karena keterpanggilan sebagai Pimpinan Daerah maupun kebersamaan dalam kekeluargaan.

Terkait dengan rumah yang terkena bencana, Hanubun memerintahkan dinas teknis baik Bencana Alam dan Dinas Sosial, untuk segera menghitung tingkat kerugian dan menangani secara cepat dan tepat, karena Hanubun tidak ingin warganya menderita apalagi korban bencana alam.

Pada kesempatan tersebut, masyarakat pada sesi dialog mengucapkan terima kasih kepada Pemda Maluku Tenggara atas tanggap cepat dan mau turun ke Ohoirenan untuk melihat peristiwa alam ini apalagi kerusakan rumah warga. (Mc Maluku Tenggara/toeb)