Wali Kota Pematangsiantar Tanam Pohon di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional

:


Oleh MC KOTA PEMATANGSIANTAR, Kamis, 2 Mei 2019 | 10:32 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Pematangsiantar, InfoPublik - Pada peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2019 Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah, menanaman bibit pohon di pinggir sungai Bahapal Tanjung Pinggir Kecamatan Siantar Martoba, Sumatra Utara.

Acara yang gelar BPBD Pematangsiantar dimulai dengan melaksanakan apel di halaman Pusat Spiritualitas Maria Bunda Karamel Tanjung Pinggir, Jumat (26/4/2019).

Wali kota mengatakan, dalam kegiatan bertemakan Kesiapsiagaan Dimulai Dari Diri, Keluarga dan Komunitas, diperlukan satu momen serta gerakan bersama untuk melatih kesiapsiagaan dan menumbuh kembangkan sikap budaya sadar bencana bagi semua unsur masyarakat.

Dia juga mengajak seluruh pihak untuk dapat mengoptimalkan mitigasi bencana yang ada di Pematangsiantar, sebab, mengantisipasi berbagai bencana merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pada masa terjadinya bencana, namun juga setelah bencana.

“Jangan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional menjadi seremoni, tetapi upayakan konkret untuk mengubah perilaku untuk membangun kesiapsiagaan diri, keluarga, dan komunitas. Juga melatih evakuasi dengan tenang dan tidak panik merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi ancaman bencana," sebut Hefriansyah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Midian Sianturi melaporkan, sejak disahkannya Undang-undang (UU) RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana tanggal 26 April 2007, maka terjadi perubahan paradigma penanggulangan bencana, dari perspektif responsif ke preventif. Perubahan paradigma ini, katanya, harus diikuti perubahan pola perilaku.

“Kita perlu berperan aktif menjaga keseimbangan alam dengan memerhatikan aspek kelestariannya serta mempunyai perilaku yang aman bencana (safety culture),” katanya.

Rangkaian kegiatan pada Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional Kota Pematangsiantar 2019, lanjut Midian, yaitu edukasi bencana kepada anak didik Taman Kanak-kanak (TK), edukasi bencana kepada Tim Penggerak PKK kecamatan, serta simulasi evakuasi bencana dengan melibatkan beberapa siswa SMA sederajat dan mahasiswa dengan instrukstur personil BPBD.

Selain itu, ada penanaman Rumput Vertiver dan bibit pohon yang merupakan kegiatan pendukung. Target peserta 250 orang, terdiri dari aparatur pemerintah daerah, rumah sakit pemerintah dan swasta, PMI, instansi vertikal, lembaga usaha dan perbankan, media, tokoh agama dan masyarakat, remaja mesjid dan gereja, komunitas, ikatan profesi, mahasiswa, pelajar, organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat umum. (Humas/Dian/Eva).